Minggu, 02 Oktober 2016

MENERAPKAN KEDISIPLINAN PADA ANAK TANPA MENJADI IBU KEJAM

Ibu yang seharusnya lembut dan dapat membuat anak selalu merasa aman seringkali malah menjadi sosok yang mengerikan. Anda mungkin pernah melihat seorang ibu membentak sambil menarik anak dengan kasar karena ia main kotor-kotoran. Bahkan, ada anak menjuluki ibunya dengan sebutan 'kepiting' karena suka mencubit sampai tangannya merah-merah. Atau jangan-jangan, ibu kejam tersebut adalah Anda sendiri, Ma?
Sebenarnya tidak salah mendisiplinkan anak. Ketegasan memang diperlukan agar anak tahu batasan yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan. Namun perlukah menjadi ibu yang kejam? Sejauh mana seorang ibu boleh menerapkan kedisiplinan pada anak?
Sebagai ibu, Anda mungkin kesal apabila anak terus mengulang kesalahan yang sama. Namun, saat mendisiplinkan anak, jangan pernah menggunakan kata-kata yang dapat menyakiti atau mengecilkan anak, apalagi dengan kata-kata kasar dan kotor. Sebab, anak akan mengingat setiap kata yang Anda ucapkan. Tidak mau, kan, anak tiba-tiba mengucapkan kata-kata kasar ke orang lain?
Kalaupun Anda merasa perlu memukul atau mencubit anak agar tidak kembali melakukan hal yang sudah kita larang, jangan menggunakan alat, apalagi yang dapat melukainya. Sebab, bila Anda menggunakan tangan (tanpa alat), Anda bisa mengukur seberapa keras pukulan atau cubitan Anda, sehingga Anda bisa menerapkan kedisiplinan tanpa menyakiti anak.
Untuk mendisiplinkan anak atau agar terlihat tegas, Anda tidak harus menjadi ibu yang kejam, kok. Anda boleh saja memarahi anak, mendisiplinkannya dengan cara Anda, bahkan mengoreksi mereka dengan cubitan ringan, asal jangan menganiaya anak dengan kejam. Jangan lampiaskan kekesalan Anda seharian kepada anak.
Saat anak melakukan kesalahan yang sebenarnya masih dapat ditolerir, jangan terlalu membesar-besarkannya. Anda pernah menjadi anak kecil juga, kan? Dulu mungkin Anda pernah bandel, melawan, ingin mencoba semua hal yang dilarang, tapi apakah orang tua menganiaya Anda? Seharusnya tidak.
Cara mendidik anak yang baik dengan kedisiplinan seharusnya membuat anak menurut tanpa Anda perlu menjadi galak atau bahkan main fisik. Contohnya, jika anak dilarang lompat-lompat di kasur namun masih melakukannya di belakang Anda, saat Anda memergoki dia, anak seharusnya langsung berhenti melompat-lompat. Ia malah memeluk Anda dan meminta maaf tanpa Anda perlu mengeluarkan sepatah katapun.
Jadi, untuk menerapkan kedisiplinan pada anak, ketegasan memang diperlukan. Namun Anda perlu tahu batasan serta manfaatnya untuk anak. Kalau selama ini Anda sudah menjadi sosok ibu yang kejam tapi tidak juga bisa mendisiplinkan anak (anak malah jadi pemberontak), mungkin Anda perlu menggunakan pendekatan berbeda dalam mendisiplinkan si buah hati. Ingat, disiplin tidak harus selalu kejam, Ma, dan kejam tidak selalu dapat mendisiplinkan anak.
Kalau Anda, bagaimana cara Anda mendisiplinkan anak selama ini?

0 komentar:

Posting Komentar