Kamis, 02 Februari 2017

Kaitan Kondisi Alam dan Iklim dengan Kehidupan Penduduk

Kegiatan pada suatu penduduk/ masyarakat sangat dipengaruhi oleh keadaan geografisnya terutama adalah kondisi fisiknya yang terdiri atas kondisi iklim, jenis dan kualitas tanah, topografi, dan juga kondisi perairan. Mulai dari pantai yang merupakan dataran yang paling rendah hingga puncak gunung merupakan tempat tinggal dari manusia dengan segala aktivitasnya.

Daerah Pantai

Pengertian pantai adalah merupakan daratan yang berbatasan langsung dengan lautan. Masyarakat pantai memiliki beberapa karakteristik/ sifat yang disesuaikan dengan keadaan alamnya. Berikut krakteristik penduduk pantai yaitu meliputi:

- Mata pencaharian
Mata pencaharian daerah pantai

Sebagaian besar penduduk pantai adalah mempunyai mata pencaharian sebagai nelayan daripada bercocok tanam. Hal ini dikarenakan kondisinya yang lebih dekat dengan laut dan juga karena kondisi dari tanah yang kurang cocok untuk bercocok tanam. Dengan melihat KONDISI GEOGRAFIS yamg ada maka masyarakat pantai akan memanfaatkan angin darat untuk melaut dalam rangka menangkap ikan dan memanfaatkan angin laut untuk kembali ke darat untuk menjual hasil tangkapannya selama di laut. Tempat untuk menjual ikan adalah tempat pelelangan ikan atau disebut TPI, dan hampir seluruh pelabuhan di Indonesia telah memiliki TPI. Karena pantai merupakan tempat wisata maka penduduk juga akan memanfaatkannya hal tersebut sebagai penjual jasa wisata, misalnya sebagai pemandu wisata, menjual jasa sewa perahu, menyewakan kamar penginapan, warung kuliner, dan juga sebagai penjual souvenir khas di daerah pantai. Pada daerah pantai dapat juga sebagai tempat untuk budidaya untuk tanaman tertentu, walaupun untuk mata pencaharian sampingan. Contoh tanaman yang cocok untuk daerah pantai adalah melon, semangka dan buah naga. Aktivitas lain dari masyarakat pantai adalah perikanan air payau. Pada perikanan ini akan dibuatkan kolam yang luas yang sering disebut tambak. Jenis ikan yang sering dibudidayakan di tambak antara lain bawal, bandeg dan juga lobster.

- Transportasi dan perdagangan

Transportasi dan perdagangan daerah pantai
Pantai yang ada di Indonesia dipakai untuk sarana transportasi dan sarana bongkar muat. Sebagai contoh adalah pelabuhan bongkar muat di Tanjung Mas di Semarang, Tanjung Perak di Surabaya dan juga Tanjung Priok di Jakarta. Sedangan contoh yang dipakai untuk sarana transportasi adalah di Pelabuhan Merak Provinsi Banten dan Pelabuha Gilimanuk. Adanya kegiatan transportasi dan juga perdagangan akan membentuk karakteristik masyarakat di sekitar pantai.

- Pola pemukiman

Karena masyarakat pantai pada umumnya adallah bermata pencahariannya adalah sebagai nelayan maka bentuk/ pola pemukimannya adalah membentuk pola yang memanjang/ linear yang mengikuti garis pantai. Mengapa berpola linier? hal ini untuk memudahkan para nelayan untuk melaut. Pola pemukiman seperti ini hampir semua di seluruh wilayah Indonesia.

- Kondisi fisik penduduk

Suhu udara di daerah pantai pada waktu siang hari sangat panas yaitu sekitar 270 Celcius dan bisa lebih dari pada itu. Penduduk yang tinggal di daerah pantai memiliki kulit yang gelap, hal ini disebabkan oleh karena mereka sering tersengat oleh matahari secara langsung dan pakainnya pun sangat tipis karena suhu yang panas tersebut. Untuk masyarakat pantai juga dalam berbicara sangat keras karena mereka harus beradu suara dengan gemuruh dari gelombang yang terus menerus.

- Bentuk rumah

Pada umumnya rumah yang terdapat didaerah pantai adalah atapnya terbuat dari genteng tanah dan banyak terdapat ventilasi. Maksud dari banyaknya ventilasi tersebut adalah supaya banyak udara dingin yang masuk ke dalam rumah.

Waktu belakangan ini kita sering mendengar banyaknya kerusakan pada ekosistem laut dan pantai. Contoh perusakan ekosistem di daerah pantai adalah penebangan hutan bakau sehingga akan menimbulkan abrasi pada garis pantai. Contoh perusakan ekosistem laut adalah penangkapan ikan dengan menggunakan pukat harimau dan mengakibatkan rusaknya terumbu karang. Karena rusak terumbu karangnya rusak maka ikan yang biasanya mencari ikan di daerah terumbu karang tersebut maka susah untuk dijumpai, ini akan mengakibatkan nelayan susah dalam mendapatkan ikan dan nelayan akan turun pendapatannya. Semua kerusakan dari ekositem tersebut dilakukan oleh orang yang tidak mempunyai rasa tanggung jawab kepada kelestarian lingkungan.

Dataran Rendah

dataran rendah

Dataran rendah adalah merupakan daerah datar yang mempunyai ketinggian yang hampir sama. Pada daerah yang datar akan memudahkan kegiatan manusia dalam kehidupan sehari-hari menjadi lebih mudah. Kegiatan yang beragam dan penuh dengan kegiatan yang dinamis terjadi di dataran rendah. Pada daerah dataran rendah cocok dipakai menjadi daerah pertanian, perkebunan, peternakan, industri dan juga menjadi kegiatan sentra-sentra bisnis. Karena kondisi geografis yang datar maka pada dataran rendah bisa untuk dikembangkan seluas-luasnya. Dengan keanekaragaman yang ada di dataran rendah membuat terjadinya heterogenitas terhadap mata pencaharian penduduknya misalnya sebagai buruh, pedagang, pegawai kantor dan lain sebagainya.

Masyarakat yang tinggal di daerah dataran rendah akan memanfaatkan awal musim penghujan untuk mengolah lahan pertaniannya. Ini semua disebabkan oleh karena keadaan lahan pada dataran rendah sangat bergantung kepada musim. Di dataran rendah masyarakatnya sama dengan di daerah pantai yaitu memakai pakaian yang tipis dan rumahnya banyak menggunakan ventilasi serta tap rumahnya menggunakan genteng tanah. Karena mudahnya transportasi dan benyaknya pusat-pusat kegiatan maka akan menarik banyak orang untuk tinggal di dataran rendah. Akibat yang ditimbulkannya misalnya lahan sawah dan hutan akan berkurang untuk diganti menjdi gedung bertingkat guna memenuhi tempat tinggal. Karena daerah resapan air berkurang yang telah digantikan bangunan gedung, maka pada musim penghujan akan terjadi bencana banjir, sedangkan pada musim kemarau akan terjadi kekeringan. Masalah lain sosial yang timbul adalah terjadinya pengangguran, polusi, dan juga penyakit masyarakat yang lainnya.

Di negara kita, penduduk dengan segala aktivitasnya hampir semuanya terpusatkan di daerah dataran rendah sehingga berakibat jumlah penduduk biasanya akan menjadi lebih besar jika dibandingkan daerah pantai ataupun di daerah dataran tinggi.

Dataran Tinggi

Daerah dataran tinggi di wilayah Indonesia mempunyai sistem pegunungan yang tersusun memanjang dan juga masih aktif. Dengan banyaknya pegunungan dan juga perbukitan akan membentuk relief daratan yang menyebabkan wilayah Indonesia mempunyai tanah yang subur, udara yang sejuk, dan mempunyai alam yang sangat indah. Salah satu fungsi dataran tinggi adalah dijadikan sebagai daerah untuk tangkapan air hujan (cathcment area). Selain bisa mencukupi terhadap kebutuhan air tanah di wilayah sekitarnya, daerah tangkapan air hujan juga bisa mencegah terjadinya bencana banjir pada daerah bawah. Hutan yang masih terjaga dengan pepohonannya yang besar-besar akan mencegah terjadinya erosi, bisa juga digunakan untuk suaka margasatwa, cagar alam, atau bisa jiga sebagai obyek wisata. Penebangan pohon secara liar dengan tidak memperhatikan upaya penanaman kembali pohon yang telah ditebangnya dan usaha konservasi lahan sering menyebabkan terjadinya bencana terhadap penduduk yang ada di sekitarnya. Resapan air juga bisa disebabkan karena adanya pembangunan vila dan pemukiman di daerah pegunungan. Penduduk yang ada di dataran tinggi sebagian besar masih banyak yang tergantung pada alam dan memanfaatkan hasil dari alam. Selain itu penduduk yang ada di daerah pegunungan juga banyak memanfaatkan suhu udara yang dingin guna untuk menanam berbagai jenis sayuran dan berbagai jenis tanaman perkebunan. Daerah pegunungan juga dapat dimanfaatkan sebagai daerah wisata, misalnya yang terkenal adalah kawasan Puncak di Bogor, Kaliurang di Jogjakarta, Lembang di Bandung dan juga Batu di Malang.
Di daerah dataran tinggi memiliki curah hujan yang tinggi dan suhunya lebih dingin jik dibandingkan dengan daerah pantai atau daerah dataran rendah. Dengan demikian penduduk yang tinggal di daerah dataran tinggi memiliki pola makan dan tata cara berpakaian yang berbeda jika dibandingkan dengan daerah yang lainnya. Biasanya mereka akan mengonsumsi makanan yang dapat menghangatkan tubuh mereka dan akan berpakaian lebih tertutup. Di daratan tinggi, rumahnya mempunyai ventilasi yang sedikit dan atapnya terbuat dari seng, hal ini sangat berbeda jika kita bandingkan dengan daerah pantai ataupun dataran rendah. Dengan pemakaian seng supaya panas matahari dapat tersimpan da dapat menghangatkan suhu, sedangkan untuk ventilasi yang sedikit bertujuan supaya udara dingin tidak terlalu banyak yang masuk ke dalam rumah. Pola dari rumah penduduk pada derah dataran tinggi adalah pada umumnya menyebar mengikuti lereng dan akan mengelompok pada daerah yang memiliki lahan yang subur dan relatif lebih datar.


0 komentar:

Posting Komentar