Rabu, 08 Maret 2017

Apa yang Terjadi Jika Seluruh Es Bumi Mencair?


Kalau diintip dari luar angkasa, Bumi tampak sangat biru, karena hampir seluruh permukaannya tertutup air. Dari semua air yang melimpah ini, cuma 3% yang tersimpan dalam bentuk es, baik di Kutub Utara, Kutub Selatan, atau… di kulkas kita masing-masing. Meski begitu, kira-kira apa yang akan terjadi ya kalau seluruh es di Bumi mencair? Apalagi dengan pemanasan global yang sekarang makin parah.
Menurut penelitian, ada beberapa skenario yang mungkin terjadi. Sayangnya, skenario-skenario ini tidak ada yang punya happy ending seperti skenario-skenario sinetron Indonesia.
Skenario pertama adalah kenaikan permukaan air laut. Sebetulnya, permukaan laut tidak akan naik-naik amat kalau yang mencair cuma es di Kutub Utara. Rahasianya, es-es di sana mengapung di lautan, seperti halnya es batu di segelas es teh yang segar. Mau esnya mencair semua pun, air teh tidak akan luber dari gelas, karena volume es cuma digantikan dengan air lelehannya.
Nah, lain cerita kalau es di daratan yang mencair. Es di Greenland dan Alaska misalnya, akan menyumbang 7 meter bagi kenaikan permukaan laut kalau mencair semua. Lebih celaka lagi kalau es di Kutub Selatan yang mencair , karena 90% total es dunia ada di sana. Kalau seluruhnya mencair, permukaan air laut bakal naik setidaknya 61 meter. Singkat cerita, total ketinggian permukaan laut yang dihasilkan bakal lebih dari 2 kali tinggi gelombang terparah waktu Tsunami Aceh.
Selanjutnya, skenario kedua, yaitu perubahan iklim. Dengan mencairnya semua es di Bumi, akan terjadi perubahan kadar garam di lautan. Gampangnya, air laut jadi berkurang keasinannya karena bercampur dengan air tawar dari lelehan es. Masalahnya, salinitas laut sangat berpengaruh pada arus laut. Padahal kalau arus laut kacau, banyak hal lain ikut-ikutan kacau, seperti iklim global dan migrasi ikan yang malang. Bisa-bisa, hidup kita yang tidak jelas jadi makin penuh ketidakjelasan.
Yang lebih ngeri lagi adalah skenario ketiga, yaitu pemanasan global yang makin parah. Alasan pertama, mencairnya es di seluruh dunia sama saja melenyapkan cermin Bumi. Idealnya, sebagian sinar matahari ada yang dipantulkan oleh es yang super bening, dan ada yang diserap oleh air laut yang lebih keruh. Bayangkan saja, kalau semua panas matahari kita serap, bakal sepanas apa Bumi kita nanti? Alasan kedua, mencairnya semua es termasuk Permafrost akan mempercepat terurainya bahan organik yang selama ini membeku. Proses ini akan melepaskan lebih banyak karbon, gas rumah kaca yang otomatis akan membuat bumi jadi jauuuuuh makin panas lagi.
Ya memang, saat ini semua skenario tadi masih prediksi ilmiah semata. Meski begitu, Bumi kita benar-benar pernah tidak punya es lho. Tidak mustahil, hal ini akan terjadi lagi di masa depan. Nah, seberapa cepat masa itu akan datang? Perilaku kitalah yang akan menentukan. Dan seperti biasa, terima kasih.

0 komentar:

Posting Komentar