Jumat, 02 September 2016

Model Pembelajaran Crossword Puzzel atau Teka Teki Silang

A. Pengertian Crossword Puzzel (Teka Teki Silang)

Dalam bahasa Indonesia, Crossword Puzzle adalah Teka-Teki Silang (TTS). Dalam TTS disediakan sejumlah pertanyaan, pertanyaan atau kata/frase sebagai kunci untuk mengisi serangkaian kotak-kotak kosong yang didesain sedemikian rupa. Deskripsi umum permainan Crossword Puzzle menurut Rinaldi Munir (2005) (http://www.cse.ohio.html) merupakan suatu permainan dengan tempelate yang berbentuk segi empat yang terdiri dari kotak-kotak yang berwana hitam putih, serta dilengkapi 2 lajur, yaitu mendatar (kumpulan kotak yang berbentuk satu baris dan beberapa kolom) dan menurun (kumpulan kotak satu kolom dan beberapa baris).
Crossword puzzle, melibatkan partisipasi peserta didik aktif sejak kegiatan pembelajaran dimulai. Peserta didik diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran, tidak hanya mental akan tetapi juga melibatkan fisik. Dengan ini peserta didik akan merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga hasil belajar dapat dimaksimalkan.
Selain itu, crossword puzzle adalah strategi pembelajaran untuk meninjau ulang (review) materi-materi yang sudah disampaikan. Peninjauan ini berguna untuk memudahkan peserta didik dalam mengingat-ingat kembali materi apa yang telah disampaikan. Sehingga, peserta didik mampu mencapai tujuan pembelajaran baik aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik.
Fungsi kegunaan dari teka teki silang itu sendiri yaitu membangun saraf-saraf otak yang memberi efek menyegarkan ingatan sehingga fungsi kerja otak kembali optimal karena otak dibiasakan untuk terus menerus belajar dengan santai. Karena belajar dengan santai inilah yang dapat membuat siswa menjadi lebih paham dan mudah masuk dalam ingatan siswa sehingga siswa tidak mudah lupa dengan materi yang sudah diajarkan.


B. Langkah – Langkah Pembelajaran

Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Crossword Puzzle atau teka-teki silang antara lain:
  1. Langkah pertama adalah mencurahkan gagasan (brainstorming) beberapa istilah atau nama-nama kunci yang berkaitan dengan pelajaran studi yang telah anda selesaikan.
  2. Susunlah teka-teki silang sederhana, yang mencakup item-item sebanyak yang anda dapat.
  3. Bagikan teka-teki kepada peserta didik dengan berkelompok atau individu.
  4. Masukan kata yang beresuaian dengan panjang kotak yang tersedia secara berkesinambungan sampai seluruh kotak terisi penuh.
  5. Aturan pengisian kata-kata tersebut berhubungan dengan penyamaan jumlah karakter pada pengisian kata-kata kedalam kotak teka-teki.
  6. Isilah teka-teki tersebut secara mendatar ataupun menurun.
  7. Tentukan batasan waktu.
  8. Beri hadiah kepada individu atau kelompok yang mengerjakan paling cepat dan benar.

C. Keunggulan Crossword Puzzel atau Teka Teki Silang

Keunggulan crossword puzzel ini yaitu lebih simpel untuk diajarkan, selain itu dapat melatih ketelitian atau kejelian siswa dalam menjawab pertanyaan dan mengasah otak.


D. Kelemahan Crossword Puzzel atau Teka Teki Silang

Setiap metode pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Kekurangan atau kelemahan dari metode pembelajaran crossword puzzel ini adalah setiap jawaban teka-teki silang hurufnya ada yang berkesinambungan. Jadi siswa merasa bingung apabila tidak bisa menjawab salah satu soal dan itu akan berpengaruh pada jawaban siswa yang hurufnya berkaitan dengan soal yang siswa tidak bisa menjawab. Selain itu metode ini hanya bisa diberikan pada akhir pembelajaran untuk dijadikan evaluasi oleh guru untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa setelah melakukan pembelajaran.


E. Cara Mengurangi Kelemahan Crossword Puzzel atau Teka Teki Silang

Untuk mengurangi kelemahan dalam metode pembelajaran crossword puzzel ini yaitu dengan cara pemberian bonus huruf pada kotak jawaban baik yang mendatar maupun yang menurun. Hal ini dapat mengurangi kesalahan siswa dalam menjawab pertanyaan karena sudah ada huruf yang ditentukan dalam kotak jawaban.


F. Skenario Pembelajaran Crossword Puzzel atau Teka Teki Silang

Dalam model pembelajaran dengan menggunakan metode crossword puzzel atau teka-teki silang ini saya mencoba menerapkannya pada siswa kelas IX semester II
Langkah-langkah dalam skenario pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran crossword puzzel atau teka-teki silang ini adalah sebagai berikut :
  1. Membaca do’a sebelum melakukan pembelajaran.
  2. Guru memberikan pengantar tentang materi yang akan diajarkan.
  3. Guru memberikan materi
  4. Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 siswa.
  5. Siswa diberi kertas yang berisi soal teka-teki silang untuk dijawab bersama dengan kelompoknya dan diberi waktu 15 menit untuk menjawab.
  6. Guru membahas jawaban teka teki silang bersama dengan siswa.
  7. Guru memberikan reward berupa hadiah maupun pujian kepada kelompok yang paling banyak mengisi kotak teka teki silang dengan benar.
  8. Guru memberikan kesimpulan dan memberi waktu kepada siswa untuk bertanya.
  9. Doa penutup.
Pelaksanaan Pembelajaran Crossword Puzzle (TTS)



H. Tanggapan atau Saran

Crossword Puzzel atau teka teki silang sudah biasa kita dengar dalam kehidupan di masyarakat. Teka teki silang ini berguna untuk mengasah otak bagi yang mengerjakannya. Ternyata teka teki silang bukan hanya dilakukan oleh orang dewasa saja, tetapi anak-anak juga dapat mengisi teka teki silang dengan materi pelajaran. Hal ini menguntungkan guru untuk melakukan metode pembelajaran dengan menggunakan teka-teki silang dalam pembelajaran.
Fungsi kegunaan dari teka teki silang itu sendiri yaitu membangun saraf-saraf otak yang memberi efek menyegarkan ingatan sehingga fungsi kerja otak kembali optimal karena otak dibiasakan untuk terus menerus belajar dengan santai, selain itu dengan metode ini dapat membuat siswa tidak cepat bosan dengan materi yang diajarkan oleh guru. Karena fungsi teka-teki silang inilah dapat dijadkan senjata bagi guru untuk mengetahui pemahaman siswa setelah materi yang diajarkan.
Namun metode crossword puzzel atau teka-teki silang ini mempunyai kelemahan seperti jawaban siswa yang salah dan metode ini hanya bisa digunakan sebagai evaluasi di akhir materi pembelajaran untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tentang materi yang sudah diberikan guru , oleh karena itu guru dituntut untuk lebih berinovasi agar bisa menutupi kekurangan tersebut. Salah satu cara untuk mengurangi kelemahan itu adalah dengan cara memberi bonus huruf pada kotak jawaban mendatar maupun menurun. Bonus huruf ini dapat diletakan pada bagian depan, tengah maupun belakang pada kotak jawaban yang tersedia. Dengan adanya bonus huruf ini dapat memberi petunjuk siswa dalam mengisi kotak jawaban karena sudah ada huruf yang harus tertera pada kotak jawaban itu.


0 komentar:

Posting Komentar