Minggu, 27 November 2016

Devisa dan Dampak Perdagangan Internasional Bagi Indonesia

Berdasarkan data yang dimiliki oleh Bank Indonesia (BI), hingga akhir September 2015 cadangan devisa (cadev) Indonesia turun ke posisi US$101,7 miliar dibandingkan bulan sebelumnya.
Penurunan tersebut disebabkan oleh penggunaan cadangan devisa dalam rangka pembayaran utang luar negeri Pemerintah serta dalam rangka stabilisasi nilai tukar rupiah.
Namun pada kesempatan ini kita tidak membahas mengenai Cadangan devisa tapi akan mengenal lebih jauh mengenai pengertian devisa, fungsi devisa, dan lain-lain. yang akan dijelaskan secara detail berikut ini.

Pengertian Devisa

Devisa adalah alat pembayaran luar negeri atau antarnegara (internasional). yaitu mata uang yang dapat diterima oleh hampir semua negara di dunia (seperti US Dollar ($), Yen Jepang, Euro, Poundsterling Inggris), emas, surat berharga yang berlaku untuk pembayaran internasional, dan lainnya.
Jadi pengertian Devisa adalah semua benda yang bisa digunakan untuk transaksi pembayaran dengan luar negeri yang diterima dan diakui luas oleh dunia internasional. Dan yang biasanya banyak dijadikan devisa

Fungsi Devisa

Fungsi devisa adalah sebagai berikut.
a. Sebagai alat pembayaran luar negeri yang sah.
b. Sebagai alat untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara.
c. Sebagai alat untuk mengatasi kesulitan ekonomi suatu negara.
cadev

Jenis Devisa

Jenis devisa meliputi:
a. uang asing atau valuta asing,
b. emas,
c. wesel asing, dan
d. surat-surat berharga yang menyebutkan jumlah uang asing.

Sumber Perolehan Devisa

Devisa dapat diperoleh dari:
a. ekspor,
b. penyelenggaraan jasa,
e. pariwisata,
d. hadiah dan bantuan luar negeri,
e. pinjaman luar negeri, dan
f. kiriman uang asing.

Tujuan Penggunaan Devisa

Devisa dapat digunakan untuk:
a. membayar impor barang,
b. memperoleh jasa dari luar negeri,
e. membiayai pelajar-pelajar yang sekolah di luar negeri,
d. membiayai kedutaan dan konsulat di luar negeri,
e. membiayai perjalanan dinas dan kunjungan resmi pejabat pemerintah ke luar negeri, dan
f. membiayai misi kesenian dan olahraga ke luar negeri.

Faktor-faktor yang Mengurangi Devisa

Beberapa faktor yang dapat mengurangi devisa, antara lain:
a. defisit neraca pembayaran (pengeluaran lebih besar daripada pemasukan),
b. menurunnya surplus neraca pembayaran, dan
c. adanya apresiasi mata uang yang kuat.

Cara Pembayaran dalam Perdagangan Internasional

Devisa terdiri atas beberapa jenis alat pembayaran luar negeri, maka cara pembayaran antarnegara juga berbeda tergantung alat pembayaran yang digunakan.
Cara pembayaran internasional, antara lain sebagai berikut.
a. Menggunakan emas
Apabila menggunakan emas, maka dengan cara mengirimkan emas batangan ke luar negeri atas barang impor atau menerima emas batangan dari luar negeri atas barang ekspor melalui bank devisa.
b. Menggunakan valuta asing
Artinya membayar dengan valuta asing negara asal barang tersebut melalui bank devisa atau bank lain yang disepakati (menggunakan US $ bagi setiap negara yang mau menerimanya).
c. Menggunakan wesel asing
Eksportir dalam negeri menarik wesel dari importir di luar negeri sebelum tanggal jatuh tempo menjualnya kepada importir dalam negeri yang memerlukan untuk membayar barang impor kepada eksportir di luar negeri.
d. Menggunakan Clearing International
Artinya meratakan utang dengan piutang yang dilaksanakan bank sehingga sisanya saja yang dibayar.
e. Menggunakan Telegraphic Transfer (TT)
Telegraphic Transfer (TT) adalah perintah dari suatu bank kepada bank cabangnya di luar negeri melalui telegram atau telepon.
Dalam praktiknya, pembayaran transaksi perdagangan internasional lebih banyak menggunakan wesel asing (wesel luar negeri), yaitu surat perintah untuk membayar sejumlah uang kepada pihak yang namanya tercantum pada wesel di saat jatuh tempo. Wesel asing dapat berbentuk commercial bill of exchange atau letter of credit (L/C).
Commercial bill of exchange adalah wesel yang harus dibayarkan kepada orang yang namanya tercantum pada wesel oleh orang yang menandatanganinya. Wesel ini dapat diperjualbelikan.
Commercial bill of exchange dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Menurut ada tidaknya dokumen pengiriman barang terdiri atas:
1) Clean drafts adalah wesel tanpa dilengkapi lampiran dokumen penerimaan barang.
2) Documentary drafts adalah wesel yang ditandatangani oleh importir karena sudah dilengkapi dengan dokumen pengiriman barang.
b. Menurut waktu pembayaran terdiri atas:
1) Sight drafts adalah wesel yang harus segera dibayar setelah ditunjukkan.
2) Arrival drafts adalah wesel yang pembayarannya dilakukan setelah barang diserahkan.
3) Date drafts adalah wesel yang pembayarannya sesuai dengan tanggal yang tercantum dalam wesel tersebut.
Letter of credit (L/C) termasuk dalam wesel asing yang ditujukan kepada bank (bukan importir). L/C merupakan surat yang ditandatangani oleh bank yang menyetujui untuk membayar wesel yang ditarik oleh eksportir.
Pihak-pihak yang terlibat dalam penyelesaian L/C adalah:
a. Importir yang membuka (L/C) disebut opener.
b. Bank yang membuat persetujuannya disebut issuer.
c. Eksportir yang menyetujui pembayaran dengan menggunakan L/C disebut beneficiary atau akreditee.
Alat pembayaran internasional (devisa) dapat berupa emas dan perak, valuta asing, dan wesel asing.

Dampak Perdagangan Internasional Bagi Indonesia

1. Dampak Positif

Beberapa dampak positif perdagangan internasional sebagai berikut.
a. Kebutuhan akan berbagai macam barang dan jasa terpenuhi.
b. Penduduk memiliki barang dan jasa dengan mudah dan murah sebagai akibat dari adanya efisiensi dan spesialisasi.
o. Devisa negara meningkat.

2. Dampak Negatif

Beberapa dampak negatif perdagangan internasional sebagai berikut.
a. Industri dalam negeri mengalami kemunduran.
Masyarakat lebih menyukai produk luar negeri. Hal itu menyebabkan pemerintah di berbagai Negara melakukan kebijakan proteksi (perlindungan produksi dalam negeri).
b. Munculnya ketergantungan terhadap negara-negara maju.

0 komentar:

Posting Komentar