- Negara-negara yang termasuk ke dalam ATD adalah
- Negara-negara yang termasuk ATM adalah
Pembelajaran Model SCREN
Belajar sambil bermain dengan mencari QR Code kemudian di scan yang memunculkan pertanyaan, lalu dijawab bersama tim. Tim tercepat menyelesaikan seluruh QR Code dan menjawab dengan benar akan menjadi pemenang.
Pembelajaran Model Word Square
Belajar dengan mencari kata-kata teracak pada kotak yang berhubungan dengan materi melalui pertanyaan yang telah disiapkan.
Penggunaan Media TTS dalam KBM
Teka teki silang diterapkan ke dalam pembelajaran guna meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Menjadikan pembelajaran lebih santai dan menyenangkan.
Bermain Ular Tangga dalam KBM
Ular tangga adalah permainan sederhana yang sering dimainkan anak-anak. Kali ini ular tangga dimainkan dalam KBM agar peserta didik lebih asyik menikmati materi sambil bermain.
Ulangan dengan Soal Bergeser
Ulangan sering kali membuat stres peserta didik. Tetapi dengan menggunakan metode ulangan soal bergeser semuanya menjadi menyenangkan dan bermakna.
Apa itu Plickers? Bagaimana cara menggunakannya?
Aplikasi Plickers dapat memungkinkan guru untuk melakukan penilaian formatif dengan menggunakan kartu kode, perangkat yang digunakan hanya smartphone guru atau tablet..
Kamis, 21 September 2017
Kawasan Asia Tenggara (ASEAN)
Selasa, 19 September 2017
Fauna di Indonesia bagian Barat, Tengah, dan Timur
Fauna Indonesia Bagian Barat (Asiatis)
Ciri-Ciri Fauna Tipe Asiatis
- Mamalia ukuran besar (hariamau, gajah, tapir).
- Berbagai jenis kera.
- Berbagai jenis ikan air tawar.
- Sedikit burung berwarna (burung enggang) namun banyak yang bersuara merdu dengan ukuran kecil sampai sedang (burung parkit).
- Berbagai jenis reptil.
- Fauna endemik (badak bercula satu, burung merak, jalak bali, orang utan).
- Tidak ada binatang berkantung.
Fauna Indonesia Bagian Tengah (Peralihan)
Fauna Indonesia Bagian Timur (Australis)
Ciri-Ciri Fauna Tipe Australis
- Terdapat binatang berkantung (kanguru).
- Mamalia berukuran kecil (wallaby, possum).
- Ikan air tawar dalam jumlah yang sedikit
- Banyak jenis burung yang berbulu indah atau memiliki beragam warna (cendrawasih).
- Kadal salamander.
- Fauna endemik (cendrawasih, kasuari).
Flora di Indonesia bagian Barat, Timur dan Tengah
Daratan Indonesia pada zaman Pleistozen |
- Pohon besi, cemara, merbau, jati dan eben hitam.
- Di daerah pesisir pantai terdapat hutan mangrove yang sangat lebat dan sangat bagus untuk keamanan pantai. Sedangkan di daerah rawa terdapat pohon sagu yang merupakan makanan pokok daerah papua.
- Tumbuhan endemik di daerah tersebut diantaranya adalah pohon Rhododendron. Secara garis umum jenis flora yang ada di parapan sahul meliputi pohon sagu, hutan hujan tropic dan jenis pemetia pinnata.
Perbedaan Flora Wilayah Paparan Sunda, Peralihan, Paparan Sunda
Ciri-ciri Flora di Indonesia bagian barat (paparan sunda) :
- Banyak terdapat jenis meranti-merantian
- Memiliki berbagai jenis nangka
- Memiliki jenis tumbuhan sagu yang sedikit
- Tidak memiliki gutan kayu putih
- Terdapat berbagai jenis rotan
- Memiliki jenis tumbuhan matoa (pometia pinnata) yang sedikit.
Ciri-ciri Flora di Indonesia bagian tengah (peralihan) :
- Banyak terdapat jenis tumbuhan palem
- Banyak terdapat tumbuhan paku(paku dan anggrek)
Ciri-ciri Flora di Indonesia bagian timur (paparan sahul) :
- Memiliki jenis meranti-merantian sedikit
- Tidak terdapat jenis nangka
- Memilki banyak tumbuhan sagu
- Terdapat hutan kayu putih
- Tidak memiliki rotan
- Memiliki berbagai jenis tumbuhan matoa (khususnya berada di Papua).
Keanekaragaman Hayati di Indonesia Flora dan Fauna
Keanekaragaman Flora di Indonesia
Keanekaragaman Fauna di Indonesia
Minggu, 17 September 2017
Klasifikasi Iklim Menurut Koppen, Junghuhn, Mohr, Oldeman dan Schmidt
Klasifikasi iklim menurut Kopen
- Iklim A, yaitu iklim tropis. Iklim ini memiliki suhu terdingin yang tidak kurang dari 18°C, curah hujan yang lebiih besar daripada evapotranspirasi tahunannya, serta tumbuhan yang beraneka ragam. Iklim A ini terbagi atas 3 jenis, yaitu iklim hutan tropis (Af), iklim musim/monsum (Am), dan iklim sabana (An).
- Iklim B, yaitu iklim kering atau gurun. Iklim ini terdpat di daerah gurun atau semi-arid (stepa) dengan jumlah penguapan lebih besar atau sama dengan jumlah curah hujan tahunan. Iklim B terbagi atas dua jenis, yaitu iklim stepa (Bs) dan iklim gurun (Bw).
- Iklim C, yaitu iklim sedang atau iklim hujan cukup panas. Suhu rata-rata bulanan terdingin adalah -3°C hingga 18°C sedangkan suhu rata-rata bulanan terpanasnya lebih besar dari 10°C. Iklim C terbagi atas 3 jenis, yaitu iklim hangat dengan kelembaban sepanjang musim (Cf), iklim hangat dengan musim dingin yang kering (Cw), dan iklim hutan salju dengan musim dingin yang kering (Cs).
- Iklim D, yaitu iklim hutan salju sejuk. Suhu rata-rata bulanan terpanas adalah lebih dari 10°C dan bulan terdingin adalah -3°C. Iklim D terbagi atas dua jenis, yaitu iklim hutan salju dengan kelembaban sepanjang musim (Df) dan iklim hutan salju dengan musim dingin yang kering (Dw).
- Iklim E, yaitu iklim kutub (terdapat di daerah Artik dan Antartika). Suhu tidak pernah lebih dari 10°C dan tidak memiliki musim panas yang benar-benar panas.
Klasifikasi iklim menurut Mohr
Klasifikasi iklim menurut Schmidt-Ferguson
Q = rata-rata jumlah bulan kering / rata-rata bulan basah X 100%
Indeks Nilai Q
|
Tipe Iklim
|
Keterangan
|
0-14,3 %
|
A
|
Sangat basah
|
14,33-33,33%
|
B
|
Basah
|
33,3-60%
|
C
|
Agak basah
|
60-100%
|
D
|
Sedang
|
100-167%
|
E
|
Agak kering
|
167-300%
|
F
|
Kering
|
300-700%
|
G
|
Sangat kering
|
>700 %
|
H
|
Luar biasa kering
|
Klasifikasi iklim menurut Oldeman
- Bulan basah, apabila curah hujannya lebih dari 200 mm.
- Bulan lembab, apabila curah hujannya antara 100-200 mm.
- Bulan kering, apabila curah hujannya kurang dari 100 mm.
Tipe Iklim
|
keterangan
|
A
|
Terdapat sebanyak 9 bulan basah berurutan
|
B
|
Terdapat 7-9 bulan basah berurutan
|
C
|
Terdapat 5-6 bulan basah berurutan
|
D
|
Terdapat 3-4 bulan basah berurutan
|
E
|
Terdapat 3 bulan basah yang berurutan
|
- Daerah panas, yaitu berketingian 0-600 mdpl dan bersuhu udara 26,3 - 22°C.
- Daerah sedang, yaitu berketinggian 600-1.500 mdpl dan bersuhu udara 22-17,1°C.
- Daerah sejuk, yaitu berketinggian 1.500-2.500 mdpl dan bersuhu udara 17,1-11,1°C.
- Daerah dingin, yaitu berketinggian lebih dari 2.500 mdpl dan bersuhu udara 11,1-6,2°C.
Demikianlah penjelasan mengenai klasifikasi iklim. Semoga tulisan ini bermanfaat.