Pembelajaran Model SCREN

Belajar sambil bermain dengan mencari QR Code kemudian di scan yang memunculkan pertanyaan, lalu dijawab bersama tim. Tim tercepat menyelesaikan seluruh QR Code dan menjawab dengan benar akan menjadi pemenang.

Pembelajaran Model Word Square

Belajar dengan mencari kata-kata teracak pada kotak yang berhubungan dengan materi melalui pertanyaan yang telah disiapkan.

Penggunaan Media TTS dalam KBM

Teka teki silang diterapkan ke dalam pembelajaran guna meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Menjadikan pembelajaran lebih santai dan menyenangkan.

Bermain Ular Tangga dalam KBM

Ular tangga adalah permainan sederhana yang sering dimainkan anak-anak. Kali ini ular tangga dimainkan dalam KBM agar peserta didik lebih asyik menikmati materi sambil bermain.

Ulangan dengan Soal Bergeser

Ulangan sering kali membuat stres peserta didik. Tetapi dengan menggunakan metode ulangan soal bergeser semuanya menjadi menyenangkan dan bermakna.

Apa itu Plickers? Bagaimana cara menggunakannya?

Aplikasi Plickers dapat memungkinkan guru untuk melakukan penilaian formatif dengan menggunakan kartu kode, perangkat yang digunakan hanya smartphone guru atau tablet..

Rabu, 31 Agustus 2016

Model Pembelajaran Ular Tangga

Ular Tangga adalah permainan papan untuk anak-anak yang dimainkan oleh 2 orang atau lebih. Papan permainan dibagi dalam kotak-kotak kecil dan di beberapa kotak digambar sejumlah tangga dan ular yang menghubungkannya dengan kotak lain. Permainan ini dapat dimainkan untuk semua mata pelajaran dan semua jenjang kelas, karena didalamnya hanya berisi berbagai bentuk pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa melalui permainan tersebut sesuai dengan jenjang kelas dan mata pelajaran tertentu. Seluruh pertanyaan-pertanyaan tersebut telah dibukukan menjadi satu sekaligus dengan petunjuk permainannya. Gambar tangga merupakan simbol nilai positif (nilai kejujuran) dan gambar ular merupakan simbol nilai negatif (nilai ketidakjujuran). Guru dapat membuat sendiri media ini dengan menyesuaikan tujuan dan materi pembelajaran. Tujuan permainan ular tangga ini adalah untuk memberikan motivasi belajar kepada siswa agar senantiasa mempelajari atau mengulang kembali materi-materi yang telah dipelajari sebelumnya yang nantinya akan diuji melalui permainan, sehingga terasa menyenangkan bagi siswa. Penggunaan alat permainan dilakukan secara bertahap yaitu kegiatan yang tergolong mudah, sedang, dan sulit. Alat permainan yang tujuan dan penggunaannya dipersiapkan pendidik juga harus bervariasi sesuai dengan derajat kesulitan tersebut alat permainan yang dipersiapkan oleh guru untuk dipilih oleh anak dalam berbagai kegiatan akan menentukan tumbuhnya perasaan berhasil pada anak sesuai dengan kemampuan mereka. Beberapa manfaat diantaranya adalah:

  1. Mengenal kalah dan menang. 
  2. Belajar bekerja sama dan menunggu giliran. 
  3. Mengembangkan imajinasi dan mengingat peraturan permainan. 
  4. Merangsang anak belajar pramatematika yaitu saat menghitung langkah pada permainan ular tangga dan menghitung titik-titik yang terdapat pada dadu. 
  5. Belajar memecahkan masalah. 
Keunggulannya antara lain : 
  1. Media permainan ular tangga dapat dipergunakan di dalam kegiatan belajar mengajar karena kegiatan ini menyenangkan sehingga anak tertarik untuk belajar sambil bermain. 
  2. Anak dapat berpartisipasi dalam proses pembelajaran secara langsung. 
  3. Media permainan ular tangga dapat dipergunakan untuk membantu semua aspek perkembangan anak salah satu mengembangkan kecerdasan logika metematika. 
  4. Media permainan ular tangga dapat merangsang anak belajar memecahkan masalah sederhana tanpa disadari oleh anak. 
  5. Penggunaan media permainan ular tangga dapat dilakukan baik di dalam kelas maupun di luar kelas. 
Kelemahannya antara lain : 
  1. Penggunaan media permainan ular tangga memerlukan banyak waktu untuk menjelaskan kepada anak. 
  2. Permainan ular tangga tidak dapat mengembangkan semua materi pembelajaran. 
  3. Kurangnya pemahaman aturan permainan oleh anak dapat menimbulkan kericuhan. 
  4. Bagi anak yang tidak menguasai materi dengan baik akan mengalami kesulitan dalam bermain.




Kali ini permainan ini diterapkan pada pembelajaran IPS kelas IX dengan Materi Uang dan Lembaga Keuangan. Berikut persiapannya silahkan dicek.
Langkah –langkah :
  1. Guru mempersiapkan papan permainan ular tangga berupa poster beserta dadu yang mempunyai mata enam (gambar 1) >>> desain ular tangga bisa download disini
  2. Guru beserta siswa mempersiapkan pertanyan pada setiap kotak permainan dengan siswa membuat bank soal setipa siswa 5 pertanyaan. Setelah itu di ketik dan di buat kartu pertanyaan (Gambar 2)
  3. Pertanyaan tersebut berupa materi uang dan lembaga keuangan yang dibuat sendiri oleh siswa kemudian soal tersebut ditukar dengan kelas lainnya.
  4. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5-6 orang.
  5. Karena keterbatasan waktu setiap kelompok hanya diwakili 3 orang yang ikut bermain sekaligus menjadi pionnya, teman kelompok yang lainnya bertugas melempar dadu dan menuliskan nilai perolehan di papan tulis.
  6. Tiga orang siswa tadi disetiap kelompok nantinya akan bergantian melakukan metode pembelajaran tersebut
  7. Setelah semuanya siap guru memberikan petunjuk kepada siswa tentang tata cara permainan

 Gambar 1


Gambar 2

Aturan permainan :
  1. Tiap siswa bergantian melempar dadu, dadu yang mempunyai mata enam
  2. Jika dadu yang jatuh menunjukkan mata dadu 3, maka siswa harus berjalan 3 kotak pada papan permainan ular tangga tersebut
  3. Jika sudah dijalankan, kotak yang berisi pertanyaan dijawab oleh siswa, jika benar siswa tersebut mendapat poin 10, jika salah 0
  4. Siswa yang lebih dahulu sampai kotak finish akan menjadi pemenang dan mendapat bonus poin 100
  5. Permainan berlanjut hingga sampai orang ketiga pada setiap kelompok. Setelah semuanya selesai semua poin-poin yang didapatkan oleh setiap kelompok akan ditotalkan dan yang kelompok yang paling banyak poinnya itulah yang jadi pemenang kelas.
  6. Selanjutnya guru memberikan evaluasi hasil metode pembelajaran menggunakan permainan ular tangga
  7. Guru menentukan kesimpulan pembelajaran
Berikut beberapa gambar pelaksanaan kegiatannya :













Selasa, 30 Agustus 2016

Masa Praaksara dan Prasejarah di Indonesia

Mempelajari dan meneliti kehidupan pada masa lalu memang hal yang menarik, manusia hidup didunia selalu melakukan perubahan-perubahan baik itu dibidang sosial budaya atau bahkan kepercayaan. Untuk mengetahui bagaimana kehidupan dimasa lalu sebagai contoh adalah masa prasejarah para peneliti atau ilmuan menggunakan fosil dan artefak untuk menggali informasi tentang kehidupan dimasa lalu. Kehidupan di masa prasejarah adalah kehidupan yang sangat sederhana, manusia purba selalu hidup berpindah pindah dan untuk mencukupi kebutuhan hidup, mereka selalu berburu dan meramu
Sejak pertama kali bumi diciptakan hingga saat ini baik bumi maupun kehidupan didalamnya selalu mengalami perkembangan dan kemajuan dalam berbagai bidang, perkembangan tersebut terbagi dalam setiap zaman seperti arkaezoikum, paleozoikum, mesozoikum dan neozoikum. Dibawah ini akan dijelaskan sedikit mengenai zaman-zaman tersebut.
1). Zaman Arkaezoikum adalah zaman yang paling tua, berlangsung sekitar 2500 juta tahun yang lalu, pada masa ini belum ada kehidupan karena buni masih dalam proses pembentukan serta permukaannya masih sangat panas.
2). Zaman Paleozoikum biasa disebut zaman primer, pada masa ini suhu bumi menurun atau bumi mulai mendingin. Zaman ini berlangsung sekitar 340 juta tahun yang lalu dan pada masa ini juga muncul makhluk hidup bersel satu yang diperkirakan sebagai makhluk hidup yang pertama kali menghuni bumi.
3). Zaman Mesozoikum / Zaman Sekunder atau biasa disebut Zaman Reptile, Masa ini berlangsung sekitar 140 juta tahun yang lalu, di zaman ini hidup reptile-reptile raksasa seperti Dinosaurus.
4). Zaman Neozoikum adalah zaman yang sudah mulai stabil di mana sudah ada hewan menyusui yang hidup pada masa ini sekaligus berkurangnya hewan reptile besar, zaman ini masih terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu :
1). Zaman Divilum / Pleistosen atau disebut juga dengan zaman es karena pada zaman ini es didaerah kutub mulai mencair karena perubahan iklim yang berlangsung sekitar 600.00 tahun yang lalu. Manusia juga sudah mulai hidup pada zaman ini.
2). Zaman Alluvium / Holosen berlangsung sekitar 20.000 tahun yang lalu di tandai dengan munculnya nenek moyang dari manusia modern yaitu homo sapiens.

A. Pengertian Masa Prasejarah atau Praaksara

Prasejarah atau Praaksara adalah zaman dimana manusia tidak atau belum mengenal tulisan, pra berarti belum / tidak dan aksara berarti huruf atau tulisan. Setiap bangsa didunia mengalami masa praaksara  yang berbeda begitu juga hilangnya masa praaksara tersebut, setelah manusia mengenal tulisan maka berubah menjadi zaman sejarah.

B. Jenis-Jenis Manusia Purba Yang Pernah Hidup Di Indonesia

Hasil gambar untuk jenis manusia purba yang ada di indonesia


Berdasarkan penelitian dan fosil yang ditemukan oleh para arkeolog serta ahli lainnya banyak sekali fosil puba ditemukan di Indonesia terutama di Pulau Jawa. Dari banyaknya fosil yang ditemukan di pulau jawa ada sebagian besar yang ditemukan di Lembah Sungai Brantas dan Lembah Begawan Solo, yang membuktikan kalau ditempat itulah mereka tinggal.
Jenis-jenis manusia yang hidup di Indonesia adalah :
1). Meganthropus Paleojavanicus, berarti manusia purba besar dan tua yang hidup di Jawa, ia memiliki tubuh yang kekar. Manusia purba ini ditemukan di Sangiran, Surakarta oleh Von Koeningswald pada tahun 1936 dan 1941.
2). Pithecanthropus Erectus berarti manusia kera tegak berdiri, dengan ciri-ciri berbadan tegak dan memiliki tinggi sekitar 165-180 cm. Manusia purba ini ditemukan oleh Eugene Dubois di Trinil dekat Begawan Solo Surakarta tahun 1891 dan merupakan manusia purba yang paling banyak ditemukan di Kedungtrubus, Trinil, Mojokerto, Sangiran dan Ngandong.
3). Homo, berarti manusia ada beberapa jenis homo yaitu homo soloensis, homo wajakensis dan homo sapiens, keadaan dan ciri fisik mereka lebih sempurna dibanding Manusia purba sebelumnya.

C. Perkembangan Manusia Purba Di Indonesia

Perkembangan dan  perubahan manusia purba selalu terjadi dari masa ke masa, dibawah ini akan diberikan penjelasannya.

1). Masa Berburu Dan Meramu, Kehidupan dimasa berburu dan meramu sangat identik dengan hidup berpindah-pindah atau nomaden. Kehidupan pada masa ini biasa disebut food gathering yang berarti memanfaatkan dan mengambil makanan yang bersumber dari alam tanpa harus menanam atau mengolahnya dulu. Peralatan yang digunakan pada masa ini adalah kapak perimbas untuk menebang kayu, memecahkan tulang dan menguliti binatang. & kapak genggam untuk menggali umbi dan memotong binatang buruan serta alat serpih yang berfungsi sebagai pisau.
2). Masa Bercocok Tanam (Food producing ). Pada masa ini manusia purba mulai mengenal kegiatan bercocok tanam dan pada masa ini juga mereka sudah tingal menetap disuatu tempat dan memiliki rumah. Namun, kegiatan berburu dan meramu masih belum hilang sepenuhnya dari kehidupan mereka.Alat-alat yang digunakan pada masa ini banyak terbuat dari batu yang dihaluskan seperti mata panah, gerabah, beliung persegi, dan kapak lonjong.
3). Masa Perundagian atau pertukangan. Pada masa ini, manusia purba sudah mengenal pembagian tugas atau kerja. Pertukangan dan pengecoran logam seperti perunggu juga sudah dikenal untuk memenuhi keperluan / peralatan rumah tangga.

Senin, 29 Agustus 2016

Pengertian dan Kurun Waktu Masa Pra Aksara


Sejak manusia muncul di muka bumi ini, manusia belum langsung mengenal tulisan. Manusia membutuhkan proses waktu yang sangat lama untuk mengenal tulisan dan kemampuan membaca. Ketika manusia belum mengenal tulisan maka zaman itu disebut masa praaksara, sedangkan ketika manusia sudah mengenal tulisan dan kemampuan membaca disebut masa sejarah.

Secara garis besar, seluruh kurun waktu sejarah dibagi menjadi:
  • Masa praaksara (prehistory) merupakan zaman manusia belum mengenal tulisan. Masa pra-aksara dimulai sejak adanya kehidupan di permukaan muka bumi hingga manusia mengenal tulisan.
  • Masa sejarah/aksara masa dimana manusia sudah mengenal tulisan. Kurun waktunya merentang sejak manusia mengenal tulisan hingga sekarang.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pembedaan masa praaksara dan masa sejarah didasarkan pada fakta apakah manusia sudah mengenal tulisan-menulis atau belum.

Kita dapat mengetahui kehidupan masyarakat praaksara, setelah para ahli purbakala (arkeolog) melakukan penggalian dan penelitian terhadap benda-benda purbakala baik yang berupa fosil atau artefak.
  • Fosil adalah semua bekas atau sisa-sisa tulang belulang jenis manusia, binatang, atau tumbuhan yang telah membatu karena tertimbun tanah ribuan atau jutaan tahun.
  • Artefak adalah segala benda atau perkakas yang dibuat dan digunakan manusia purba untuk keperluan hidupnya.
Guna mengetahui kehidupan paling awal pada masa praaksara ini, perkembangan keadaan bumi terbagi atas zaman-zaman sebagai berikut.
  • Zaman arkhaikum, yaitu zaman tertua yang berlangsung kira-kira 2500 juta tahun. Zaman ini belum ada kehidupan, karena kulit bumi masih panas sekali.
  • Zaman paleozoikum, yaitu zaman hidup tertua yang berlangsung kira-kira 340 juta tahun. Zaman ini sudah ada kehidupan, dimulai adanya binatang kecil yang tidak bertulang belakang, jenis ikan, ampibi, dan reptil.
  • c. Zaman mesozoikum, yaitu zaman hidup pertengahan yang berlangsung kira-kira 140 juta tahun. Zaman ini ditandai dengan munculnya jenis reptil raksasa, seperti Dinosaurus (panjangnya 12 meter) dan Atlantasaurus (panjangnya 30 meter). Selain itu, jenis burung dan binatang menyusui pun telah berkembang.
  • d. Zaman neozoikum atau kainozoikum, yaitu zaman hidup baru yang berlangsung kira-kira 60 juta tahun yang lalu sampai kini. Zaman ini terbagi ke dalam :
    1) zaman tertair, yaitu zaman semakin berkembangnya binatang menyusui, sedangkan reptil besar mulai punah. Jenis kera dan kera-manusia sudah ada pada akhir zaman ini.
    2) zaman quartair, yaitu zaman adanya manusia di atas permukaan bumi. Zaman ini dibagi ke dalam pleistosen(dilluvium) yang berlangsung kira-kira 600.000 tahun, zaman ini disebut sebut juga zaman es (glasial) dan zaman holosen berlangsung kira-kira 20.000 tahun yang lalu hingga dewasa ini
Berdasarkan kajian arkeologis, zaman pra-aksara dibagi menjadi:

1. Zaman Batu
Disebut zaman batu karena manusia pada saat itu menggunakan alat-alat penunjang kehidupannya sebagian besar terbuat dari batu.

Dari alat-alat tersebut dapat diketahui bagaimana cara hidup manusia. Meskipun disebut zaman batu, tidak berarti alatalat perkakas semuanya terbuat dari batu, ada juga alat-alat perkakas yang terbuat dari kayu dan bambu. Zaman Batu dapat dibedakan sebagai berikut:

a. Zaman batu tua (palaeolithikum) ditandai dengan :
  • penggunaan perkakas-perkakas yang terbuat dari batu kasar, tak diasah, dan belum halus,
  • manusia masih hidup berpindah-pindah (nomaden),
  • tergantung kepada alam atau masa mengumpulkan makanan (food-gathering),
  • zaman ini berlangsung selama 600.000 tahun silam, selama Kala Pleistocen.
b. Zaman batu tengah (mesolitikum) ditandai dengan :
  • penggunaan perkakas-perkakas yang sudah agak halus dan orang sudah mulai bertempat tinggal,
  • berlangsung kurang lebih 20.000 silam. Info Histori Para ahli sejarah membagi zaman praaksara berdasarkan bahan-bahan perkakas yang digunakan manusia pada masa lampau.
c. Zaman batu baru (neolitikum) ditandai dengan :
  • pembuatan alat-alat batu yang sudah diasah dan diupam,
  • bertempat tinggal tetap,
  • telah bercocok tanam atau masa menghasilkan makanan (food-producing),
  • telah mengenal kepercayaan,
  • Berlangsung selama 2.000 – 4.000 tahun silam.
d. Zaman batu besar (megalithikum) ditandai dengan :
  • membuat dan meninggalkan kebudayaan yang terbuat dari batu-batu besar,
  • berkembang sampai zaman perunggu,
  • sudah mengenal kepercayaan pada roh nenek moyang.
2. Zaman Logam
Disebut zaman logam karena manusia pada saat itu menggunakan logam untuk membuat alat-alat penunjang
kehidupannya. Zaman logam terbagi atas zaman perunggu dan zaman besi. Namun untuk wilayah Indonesia hanya mengenal zaman perunggu dan zaman besi. Di Indonesia zaman perunggu bersamaan dengan zaman besi, maka zaman logam disebut zaman perunggu.


Minggu, 14 Agustus 2016

Pengertian Ras dan Pembagian Persebaran Ras di Indonesia

Berikut ini adalah pembahasan tentang Pembagian Ras Penduduk Indonesia, pengertian ras, persebaran ras di indonesia, ras di indonesia.

Indonesia merupakan negara kesatuan yang masyarakatnya majemuk yang terdiri dari beberapa suku bangsa yang menyebar dari Sabang (ujung Sumatra Utara) sampai Merauke (ujung Papua).

Pembagian Ras Penduduk Indonesia

Berdasarkan ciri-ciri fisiknya, masyarakat Indonesia dapat dibedakan menjadi 4 (empat) kelompok ras, yaitu:

a. Kelompok ras Papua Melanezoid

Kelompok ini terdapat di Papua/ Irian, Pulau Aru, Pulau Kai.

b. Kelompok ras Negroid

Kelompok ras negroid ini antara lain orang Semang di semenanjung Malaka, orang Mikopsi di Kepulauan Andaman.

c. Kelompok ras Weddoid

Kelompok ras weddoid ini antara lain orang Sakai di Siak Riau, orang Kubu di Sumatra Selatan dan Jambi, orang Tomuna di Pulau Muna, orang Enggano di Pulau Enggano, dan orang Mentawai di Kepulauan Mentawai.
Peta: Persebaran Suku Bangsa di Indonesia

d. Kelompok ras Melayu Mongoloid

Kelompok ini dibedakan menjadi 2(dua) golongan.

1) Ras Proto Melayu (Melayu Tua

Ras ini antara lain Suku Batak, Suku Toraja, Suku Dayak.

2) Ras Deutro Melayu (Melayu Muda

Ras ini antara lain Suku Bugis, Madura, Jawa, Bali.

Di samping kelompok ras di atas, masyarakat Indonesia juga terdiri dari kelompok warga keturunan Cina (ras Mongoloid), warga keturunan Arab, Pakistan, India, ras Kaukasoid, dan sebagainya yang hidup berdampingan membaur menjadi satu warga negara Indonesia.

Masyarakat Indonesia tidak mengenal superioritas suatu ras dan tidak menganut paham rasialisme. Salah satu perekat suku bangsa yang berbeda-beda di Indonesia adalah bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yang termasuk dalam rumpun bahasa Austronesia.

Minggu, 07 Agustus 2016

Peta Persebaran Fauna di Indonesia Lengkap

Berikut ini merupakan pembahasan tentang persebaran fauna di Indonesia yang dijelaskan secara gamblang dilengkapi dengan contohnya masing-masing.

Persebaran Fauna di Indonesia

Secara umum persebaran fauna di Indonesia dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:

a. Kelompok fauna Asiatis (kelompok barat)

 Kelompok fauna asiatis adalah hewan yang berada di wilayah Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Bali. Wilayah itu dulu dikenal sebagai Paparan Sunda, yang merupakan bagian dari Benua Asia. 
Adapun jenis-jenis hewannya antara lain badak, gajah, rusa, tapir, banteng, kerbau, kera, harimau, babi hutan, dan sebagainya.

b. Kelompok fauna Australis Asiatis (kelompok tengah)

 Kelompok Fauna Australis Asiatis merupakan campuran fauna Asia dan Austalia, meliputi jenis hewan yang berada di wilayah Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku. 
Wilayah kelompok tengah dan timur dipisahkan oleh Garis Weber. Contoh jenis fauna ini antara lain anoa, babi rusa, komodo, burung maleo, tarsius, dan lain-lain.

Gambar: Peta Persebaran Fauna di Indonesia

c. Kelompok fauna Australis (kelompok timur)

 Kelompok Fauna Australis merupakan kelompok hewan yang berada di Paparan Sahul, meliputi wilayah Papua dan pulau-pulau kecil sekitarnya. 
Contoh fauna di wilayah ini antara lain kanguru, walabi, koala, burung cenderawasih, kakatua, kasuari, dan jenis burung berwarna lainnya.

Demikian pembahasan tentang peta persebaran fauna di Indonesia yang dijelaskan secara gamblang dilengkapi dengan contohnya masing-masing.

Senin, 01 Agustus 2016

Soal Latihan USBN IPS

Asal-usul dan Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Berikut ini adalah pembahasan tentang Persebaran Nenek Moyang di Indonesia, asal usul persebaran nenek moyang bangsa indonesia, persebaran nenek moyang bangsa indonesia, asal usul persebaran nenek moyang indonesia, persebaran suku bangsa di indonesia.

Persebaran Nenek Moyang di Indonesia

Pembahasan ini merupakan kelanjutan dari materi sebelumnya tentang Teori Asal-Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia.

Menurut H. Kern dan von Heine Geldern, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari rumpun Austronesia. Mereka berasal dari daerah Yunan (Tonkin), yaitu sekitar lembah hulu Sungai Mekhong, Vietnam sekarang.

Perpindahan bangsa Austronesia ke wilayah Indonesia disebabkan oleh terjadinya bencana alam dan adanya serangan bangsa-bangsa pengembara dari Cina Utara (bangsa Barbar) sekitar 2000 SM, dan serangan dari bangsa Tibet sekitar 1000 SM.

Mereka datang ke Indonesia dalam dua gelombang, yaitu melalui jalur darat dan laut.

a. Gelombang Pertama

Gelombang pertama kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia diperkirakan terjadi 2000 tahun SM. Perpindahan bangsa Austronesia ini membawa kebudayaan Neolithikum dan dikenal dengan sebutan Proto Melayu (Melayu Tua).

Mereka datang melalui jalur barat dan timur.
  1. Jalur Barat, dari Semenanjung Malaya, Sumatra, ada yang menuju ke Jawa, ada yang menuju ke Kalimantan, dan berakhir di Nusa Tenggara. Peninggalan kebudayaan yang dibawa melalui jalur barat ini adalah kapak persegi.
  2. Jalur Timur, dari Teluk Tonkin di Yunan menyusuri Pantai Asia Timur menuju Taiwan, Filipina, Sulawesi, Maluku, Papua, sampai Australia. Peninggalan kebudayaan yang dibawa melalui jalur ini adalah kapak lonjong yang banyak dijumpai di Minahasa, Seram, Kalimantan, dan Papua. Suku bangsa Indonesia yang tergolong Proto Melayu ini, yaitu Mentawai pedalaman, Suku Dayak, Suku Toraja, dan Suku Papua.
Gambar: Peta penyebaran nenek moyang bangsa Indonesia melalui jalur barat (kiri) dan jalur timur (kanan).

b. Gelombang Kedua

Gelombang kedua kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia diperkirakan terjadi sekitar tahun 500 SM. Gelombang kedua ini juga termasuk dalam rumpun bangsa Austronesia yang disebut Deutro Melayu (Melayu Muda).

Kebudayaan yang dibawa ras Deutro Melayu ini relatif lebih maju karena mereka sudah mengenal bendabenda dari perunggu, seperti kapak corong, nekara, dan perhiasan perunggu.

Dalam perkembangannya, bangsa Austronesia dari ras Deutro Melayu ini akhirnya dapat mendesak ras Proto Melayu yang sudah lebih dulu datang. Melalui perjalanan waktu yang sangat panjang, ras Deutro Melayu ini akhirnya menjadi nenek moyang sebagian besar bangsa Indonesia.