Pembelajaran Model SCREN

Belajar sambil bermain dengan mencari QR Code kemudian di scan yang memunculkan pertanyaan, lalu dijawab bersama tim. Tim tercepat menyelesaikan seluruh QR Code dan menjawab dengan benar akan menjadi pemenang.

Pembelajaran Model Word Square

Belajar dengan mencari kata-kata teracak pada kotak yang berhubungan dengan materi melalui pertanyaan yang telah disiapkan.

Penggunaan Media TTS dalam KBM

Teka teki silang diterapkan ke dalam pembelajaran guna meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Menjadikan pembelajaran lebih santai dan menyenangkan.

Bermain Ular Tangga dalam KBM

Ular tangga adalah permainan sederhana yang sering dimainkan anak-anak. Kali ini ular tangga dimainkan dalam KBM agar peserta didik lebih asyik menikmati materi sambil bermain.

Ulangan dengan Soal Bergeser

Ulangan sering kali membuat stres peserta didik. Tetapi dengan menggunakan metode ulangan soal bergeser semuanya menjadi menyenangkan dan bermakna.

Apa itu Plickers? Bagaimana cara menggunakannya?

Aplikasi Plickers dapat memungkinkan guru untuk melakukan penilaian formatif dengan menggunakan kartu kode, perangkat yang digunakan hanya smartphone guru atau tablet..

Minggu, 27 Agustus 2017

Garis Wallace, Webber, dan Lydekker

Ketika jaman es, permukaan air tidak setinggi sekarang. Hal itu menyebabkan Pulau Sumatera, Jawa, dan Kalimantan merupakan bagian dari benua Asia, sedangkan Pulau Papua merupakan bagian dari benua Australia. Lihatlah gambar-gambar di bawah ini untuk melihat perbedaan antara jaman es dan jaman sekarang.

Peta Dunia pada jaman es berwarna coklat

Warna abu-abu merupakan keadaan ketika jaman es sedangkan warna putih merupakan keadaan sekarang.

Jika kalian amati baik-baik pada gambar kedua, Pulau Sulawesi, Lombok, NTT dan pulau-pulau pecahan lain tidak ada pada jaman es. Bagian itulah yang disebut sebagai Wallacea.


Alfred Russel Wallace (8 Januari 1823 – 7 November 1913) adalah seorang naturalist ( ahli flora dan fauna), explorer, geographer, anthropologist dan biologist.Antara tahun 1854-1862, Wallace menjelajahi Malaysia dan Indonesia. Pada tahun tersebut, ia menemukan garis Wallace setelah ia menyadari adanya perbedaan antara fauna bagian barat dan timur. Selain menemukan garis Wallace, ia juga dikenal sebagai orang yang membantu Charles Darwin untuk mencetuskan teorinya.

Garis Weber dicetuskan oleh Max Carl Wilhelm Weber (5 Desember 1852 – 7 Februari 1937) atau juga dikenal sebagai Max Wilhelm Carl Weber. Ia merupakan orang asal Jerman yang berprofesi sebagai zoologist (ahli ilmu hewan) danbiogeographer (orang yang ahli dibidang biogeografi).

Richard Lydekker (25 Juli 1849 – 16 April 1915) adalah seorang naturalist (ahli flora dan fauna), geologiwan (ahli geologi), dan penulis buku ilmu pengetahuan alam yang lahir di kota London, (Inggris). Pada tahun 1895, ia menggambarkan garis pemisah biogeografi Australialis yang berada di bagian barat Indonesia dan Asialis yang berada di bagian kiri Indonesia.

Garis Wallace sering juga disebut sebagai Garis Wallace-Weber di luar negeri, garis imajiner yang memisahkan Daratan Indonesia Barat dengan daerah Wallacea (Indonesia Tengah). Tetapi, di Indonesia kita mendapati bahwa Garis Wallace dan Garis Weber itu dibedakan. Sehingga Garis Wallace bisa juga berarti garis imajiner yang memisahkan Daratan Indonesia Barat dengan daerah Wallacea. Kemudian Garis Weber, sama seperti Garis Lydekker tetapi hanya beda dalam pembatasannya, adalah garis imajiner yang memisahkan daerah Wallacea dengan daerah Indonesia Timur.
Garis Lydekker adalah garis imajiner yang memisahkan daerah Wallacea dengan daerah Indonesia Timur.

Garis imajiner yang sering dipakai untuk memisahkan zona di Indonesia adalah garis Wallace dan Garis Weber. Karena itu, tidak banyak informasi tentang garis Lydekker yang bisa ditemui di website Indonesia.


Kondisi Alam Indonesia

Alam Indonesia dikenal sangat indah dan kaya akan berbagai sumber daya alam. Tidak heran jika banyak wisatawan dari berbagai negara tertarik dan datang ke Indonesia. Kegiatan pariwisata pun berkembang di sejumah wilayah seperti Bali, Yogyakarta, Lombok, dan lain-lain sehingga mendatangkan keuntungan ekonomi yang tidak sedikit. Keadaan alam Indonesia dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu keadaan fisik wilayah serta keadaan flora dan fauna. Keadaan fisik wilayah terdiri atas kondisi geologi Indonesia, keadaan iklim dan keadaan bentuk permukaan bumi (kondisi fisografis) yang kemudian akan menentukan jenis tanahnya. Sementara keadaan flora dan fauna menyangkut jenis keragaman dan sebarannya.

A. Kondisi Fisik Wilayah

1. Kondisi Geologi Indonesia

Peta Tektonik dan Gunung Berapi di Indonesia. Garis biru melambangkan batas antar lempeng tektonik, dan segitiga merah melambangkan kumpulan gunung berapi. Sumber: MSN Encarta Encyclopedia
Indonesia merupakan daerah pertemuan 3 lempeng tektonik besar, yaitu lempeng Indo-AustraliaEurasia dan lempeng Pasific. Lempeng Indo-Australia bertabrakan dengan lempeng Eurasia di lepas pantai Sumatra, Jawa dan Nusatenggara, sedangkan dengan Pasific di utara Irian dan Maluku utara. Di sekitar lokasi pertemuan lempeng ini akumulasi energi tabrakan terkumpul sampai suatu titik dimana lapisan bumi tidak lagi sanggup menahan tumpukan energi sehingga lepas berupa gempa bumi. Pelepasan energi sesaat ini menimbulkan berbagai dampak terhadap bangunan karena percepatan gelombang seismik, tsunami, longsor, dan liquefaction. Besarnya dampak gempa bumi terhadap bangunan bergantung pada beberapa hal; diantaranya adalah skala gempa, jarak epicenter, mekanisme sumber, jenis lapisan tanah di lokasi bangunan dan kualitas bangunan.

Peristiwa tektonik yang cukup aktif, selain menimbulkan gempa dan tsunami, juga membawa berkah dengan terbentuknya banyak cekungan sedimen (sedimentary basin). Cekungan ini mengakomodasikan sedimen yang selanjutnya menjadi batuan induk maupun batuan reservoir hydrocarbon. Kadungan minyak dan gas alam inilah yang kini banyak kita tambang dan menjadi tulang punggung perekonomian kita sehingga tahun 1990-an.


Kondisi Tektonik di Kepulauan Indonesia

Indonesia, juga merupakan negara yang secara geologis memiliki posisi yang unik karena berada pada pusat tumbukan Lempeng Tektonik Hindia Australia di bagian selatan, Lempeng Eurasia di bagian Utara dan Lempeng Pasifik di bagian Timur laut. Hal ini mengakibatkan Indonesia mempunyai tatanan tektonik yang komplek dari arah zona tumbukan yaitu Fore arc, Volcanic arc dan Back arc. Fore arc merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan zona tumbukan atau sering di sebut sebagai zona aktif akibat patahan yang biasa terdapat di darat maupun di laut. Pada daerah ini material batuan penyusun utama lingkungan ini juga sangat spesifik serta mengandung potensi sumberdaya alam dari bahan tambang yang cukup besar. Volcanic arc merupakan jalur pegunungan aktif di Indonesia yang memiliki topografi khas dengan sumberdaya alam yang khas juga. Back arc merupakan bagian paling belakang dari rangkaian busur tektonik yang relatif paling stabil dengan topografi yang hampir seragam berfungsi sebagai tempat sedimentasi. Semua daerah tersebut memiliki kekhasan dan keunikan yang jarang ditemui di daerah lain, baik keanegaragaman hayatinya maupun keanekaragaman geologinya.
Indonesia merupakan negara yang secara geologis memiliki posisi yang unik karena berada pada pusat tumbukan Lempeng Tektonik Hindia Australia di bagian selatan, Lempeng Eurasia di bagian Utara dan Lempeng Pasifik di bagian Timur laut. Lempeng Indo-Australia bertabrakan dengan lempeng Eurasia di lepas pantai Sumatra, Jawa dan Nusatenggara, sedangkan dengan Pasific di utara Irian dan Maluku utara. Hal ini mengakibatkan Indonesia mempunyai tatanan tektonik yang komplek dari arah zona tumbukan yaitu Fore arc, Volcanic arc dan Back arc. Fore arc merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan zona tumbukan atau sering di sebut sebagai zona aktif akibat patahan yang biasa terdapat di darat maupun di laut. Pada daerah ini material batuan penyusun utama lingkungan ini juga sangat spesifik serta mengandung potensi sumberdaya alam dari bahan tambang yang cukup besar.

Implikasi dari proses tektonik yang membentuk kepualauan Indonesia bisa dilihat pada gambar dibawah ini:

Sebaran Gunungapi dan Titik Pusat Gempa di Kepulauan Indonesia
Sebaran Gunungapi dan Titik Pusat Gempa di Kepulauan Indonesia

Gambar di atas menunjukkan sebaran gunung api (segitiga merah), titik gempa (tanda plus ungu) dan 
hot spot (tanda bintang jingga). Rangkaian gunungapi dan titik gempa selalu berasosiasi dengan zona penunjaman (bisa anda lihat pada gambar pertemuan lempeng di atas). Pulau Sumatra, Jawa, Flores, Maluku, Sulawesi dan bagian utara Papua akan rawan dengan gunungapi dan gempa. Hampir seluruh kepulauan di Indonesia memiliki potensi gempa kecuali pulau Kalimantan yang relatif aman.


2. Bentuk Muka Bumi dan Aktivitas Penduduk Indonesia

Bentuk muka bumi Indonesia dapat dibedakan menjadi dataran rendah, dataran tinggi, bukit, gunung, dan pegunungan.  Secara umum, setiap bentuk muka bumi menunjukkan pola aktivitas penduduk yang berbeda antara satu daerah dan daerah lainnya. Adapun gambaran tentang keadaan muka bumi Indonesia dan aktivitas penduduknya adalah sebagai berikut.

a. Dataran Rendah
Dataran rendah adalah bagian dari permukaan bumi dengan letak ketinggian 0-200 m di atas permukaan air laut (dpal). Di daerah dataran rendah, aktivitas yang dominan adalah aktivitas permukiman dan pertanian. Di daerah ini biasanya terjadi aktivitas pertanian dalam skala luas dan pemusatan penduduk yang besar. Di Pulau Jawa, penduduk memanfaatkan lahan dataran rendah untuk menanam padi, sehingga pulau Jawa menjadi sentra penghasil padi terbesar di Indonesia. 

Ada beberapa alasan terjadinya aktivitas pertanian dan permukiman di daerah dataran rendah, yaitu seperti berikut.
  1. Di daerah dataran rendah, penduduk mudah melakukan pergerakan atau mobilitas dari satu tempat ke tempat lainnya.
  2. Di daerah dataran rendah, banyak dijumpai lahan subur karena biasanya berupa tanah hasil endapan yang subur atau disebut tanah alluvial.
  3. Dataran rendah dekat dengan pantai, sehingga banyak penduduk yang bekerja sebagai nelayan.
  4. Daerah dataran rendah memudahkan penduduk untuk berhubungan dengan dunia luar melalui jalur laut.
Dengan berbagai keuntungan tersebut, banyak penduduk bermukim di dataran rendah. Pemusatan penduduk di dataran rendah kemudian berkembang menjadi daerah perkotaan. Sebagian besar daerah perkotaan di Indonesia, bahkan dunia, terdapat di dataran rendah. Aktivitas pertanian di dataran rendah umumnya adalah aktivitas pertanian lahan basah. Aktivitas pertanian lahan basah dilakukan di daerah yang sumber airnya cukup tersedia untuk mengairi lahan pertanian. Lahan basah umumnya dimanfaatkan untuk tanaman padi yang dikenal dengan pertanian sawah.

b. Bukit dan Perbukitan
Bukit adalah bagian dari permukaan bumi yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya dengan ketinggian kurang dari 600 m dpal. Bukit tidak tampak curam seperti halnya gunung. Perbukitan berarti kumpulan dari sejumlah bukit pada suatu wilayah tertentu.

Di daerah perbukitan, aktivitas permukiman tidak seperti di dataran rendah. Permukiman tersebar pada daerah-daerah tertentu atau membentuk kelompok-kelompok kecil. Penduduk memanfaatkan lahan datar yang luasnya terbatas di antara perbukitan. Permukiman umumnya dibangun di kaki atau lembah perbukitan karena biasanya di tempat tersebut ditemukan sumber air berupa mata air atau sungai. Daerah perbukitan umumnya berada di antara daerah dataran rendah pantai dengan pegunungan. Daerah ini umumnya terbentuk karena adanya gejala pelipatan akibat gaya tekanan, sehingga menimbulkan lipatan pada permukaan bumi. Daerah perbukitan juga bisa terjadi karena adanya gejala patahan. 

Aktivitas ekonomi, khususnya pertanian, dilakukan dengan memanfaatkan lahan-lahan dengan kemiringan lereng tertentu. Untuk memudahkan penanaman, penduduk menggunakan teknik sengkedan dengan memotong bagian lereng tertentu agar menjadi datar. Teknik ini kemudian juga bermanfaat mengurangi erosi atau pengikisan oleh air.
Pemanfaatan Lahan Pertanian di Perbukitan/ Dataran tinggi menggunakan Terasering
Aktivitas pertanian di daerah perbukitan, pada umumnya pertanian lahan kering. Pertanian lahan kering merupakan pertanian yang dilakukan di wilayah yang pasokan airnya terbatas atau hanya mengandalkan air hujan. Istilah pertanian lahan kering sama dengan ladang atau huma yang dilakukan secara menetap maupun berpindahpindah seperti di Kalimantan.

Tanaman yang ditanam umumnya adalah umbi-umbian atau palawija dan tanaman tahunan (kayu dan buah-buahan). Pada bagian lereng yang masih landai dan lembah perbukitan, sebagian penduduk juga memanfaatkan lahannya untuk tanaman padi.

Seperti halnya dataran rendah, daerah perbukitan memiliki potensi bencana alam. Potensi bencana alam yang dapat terjadi di daerah perbukitan adalah longsor. Agar kita terhindar dari bencana longsor dan dampak yang ditimbulkan pada saat dan setelah terjadi longsor, cara-cara berikut diharapkan dapat membantu.

  1. Hindarilah membangun rumah di wilayah yang rawan longsor seperti di daerah yang berlereng curam, dekat dengan tepi gunung, dekat dengan jalur aliran air atau drainase.
  2. Kenalilah tanda-tanda akan terjadinya longsor di sekitar kita, yaitu seperti berikut.
  • Perubahan, pergeseran, atau retakan yang melebar secara perlahan-lahan pada tanah dan jalan di lingkungan sekitar.
  • Pintu dan jendela macet untuk pertama kalinya.
  • Retakan baru yang muncul pada lantai dan tembok.
  • Fasilitas-fasilitas rumah di bawah tanah, seperti pipa saluran air mengalami pecah atau retak.
  • Tonjolan tanah terlihat pada dasar dari suatu lereng.
  • Air dari pipa atau sumber air keluar dari tanah pada lokasi baru.
  • Pagar, pohon, dan dinding bergeser.
  • Suara gemuruh bertambah kuat.
  • Terdapat suara suara aneh atau tidak biasa seperti suara pohon yang patah atau suara batu yang saling bertumbukan.

c. Dataran Tinggi 
Dataran tinggi adalah adalah daerah datar yang memiliki ketinggian lebih dari 400 meter dpal. Daerah ini memungkinkan mobilitas penduduk berlangsung lancar seperti halnya di dataran rendah. Aktivitas pertanian juga berkembang di dataran tinggi. Di daerah ini, sebagian penduduk menanam padi dan beberapa jenis sayuran. Suhu yang tidak terlalu panas memungkinkan penduduk menanam beberapa jenis sayuran seperti tomat dan cabe. 

Sejumlah dataran tinggi menjadi daerah tujuan wisata. Udaranya yang sejuk dan pemandangan alamnya yang indah menjadi daya tarik penduduk untuk berwisata ke daerah dataran tinggi. Beberapa dataran tinggi di Indonesia menjadi daerah tujuan wisata misalnya Bandung dan Dieng. Potensi bencana alam di dataran tinggi biasanya adalah banjir. Karena bentuk muka buminya yang datar, dataran tinggi berpotensi menimbulkan genangan air. 

d. Gunung dan Pegunungan
Gunung adalah bagian dari permukaan bumi yang menjulang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya. Biasanya bagian yang menjulang dalam bentuk puncak-puncak dengan ketinggian 600 meter diatas permukaan laut. Pegunungan adalah bagian dari daratan yang merupakan kawasan yang terdiri atas deretan gunung-gunung dengan ketinggian lebih dari 600 meter dpal.

Indonesia memiliki banyak gunung dan pegunungan. Sebagian gunung merupakan gunung berapi. Keberadaan gunung berapi tidak hanya menimbulkan bencana, tetapi juga membawa manfaat bagi wilayah sekitarnya. Material yang dikeluarkan oleh gunung berapi memberikan kesuburan bagi wilayah di sekitarnya. Hal itu menjadi salah satu alasan bagi penduduk untuk tinggal di wilayah sekitar gunung berapi karena lahan tersebut sangat subur untuk kegiatan pertanian. Gunung berapi di Indonesia umumnya merupakan gunung berapi bertipe Strato, yaitu gunung berapi berbentuk kerucut yang tinggi dengan lereng yang curam.

Gunung berapi adalah gunung yang memiliki lubang kepundan atau rekahan dalam kerak bumi tempat keluarnya cairan magma atau gas atau cairan lainnya ke permukaan bumi. Ciri gunung berapi adalah adanya kawah atau rekahan. Sewaktu-waktu gunung berapi tersebut dapat meletus.

Ciri gunung berapi yang aktif adalah adanya aktivitas kegunungapian seperti semburan gas, asap, dan lontaran material dari dalam gunung berapi. Di Indonesia, sebagian besar gunung berapi tersebar di sepanjang Pulau Sumatra, Jawa sampai Nusa Tenggara. Gunung berapi juga banyak ditemui di Pulau Sulawesi dan Maluku. Beberapa gunung berapi di Nusantara sangat terkenal di dunia karena letusannya yang sangat dahsyat, yaitu gunung berapi Tambora dan Krakatau.

Walaupun tidak semua gunung berapi merupakan gunung berapi yang aktif, namun kita perlu mengenal tanda-tanda akan meletusnya gunung berapi, seperti berikut:
  • Suhu sekitar kawah naik.
  • Sumber air banyak yang mengering.
  • Sering terasa adanya gempa bumi (vulkanik).
  • Binatang yang ada di atas gunung banyak yang berpindah menuruni lereng karena terasa panas.
  • Sering terdengar suara gemuruh dari dalam gunung.
Tanda-tanda tersebut tidak selalu mudah dikenali oleh masyarakat umum. Oleh karena itu, pemerintah memantau terus perkembangan gunung berapi dan memberikan informasi pada masyarakat saat gunung berapi mulai aktif. Agar terhindar dari bahaya letusan gunung berapi, sebaiknya kamu melakukan hal-hal berikut ini.

1. Sebelum letusan
  • Sediakan kacamata dan masker untuk menghindari debu yang bisa masuk ke mata dan saluran pernapasan.
  • Upayakan untuk tidak tinggal dekat gunung berapi.
  • Jika kamu tinggal dekat gunung berapi, upayakan untuk selalu siaga untuk menyelamatkan diri.
2. Selama letusan
  • Ikuti perintah evakuasi yang dikeluarkan oleh pihak berwenang.
  • Hati-hati dengan aliran lumpur. Lihatlah ke arah hulu sungai kalau-kalau ada aliran lumpur. Jika ada aliran lumpur yang mendekat, jangan menyeberang jembatan.
  • Jauhi lembah sungai dan tempat yang rendah.
  • Gunakan masker dan kacamata untuk menghindari debu.
  • Dengarkan informasi dari pihak berwenang melalui radio atau televisi tentang perkembangan letusan.
  • Gunakan celana panjang dan baju tangan panjang untuk menghidari kontak dengan debu.
  • Jauhi tempat di mana angin datang dari arah gunung berapi yang meletus.
  • Tetaplah dalam rumah kecuali ada perkembangan yang membahayakan.
  • Tutuplah pintu, jendela, dan lubang ventilasi untuk menghindari debu.
  • Hindari mengemudi pada saat hujan abu.
3. Setelah letusan
  • Bersihkan sisa-sisa debu yang masih mengendap di atas atap.
  • Jika telah dievakuasi ke tempat yang aman, jangan kembali ke rumah sebelum dinyatakan aman oleh pihak berwenang.
  • Pantau terus perkembangan aktivitas gunung berapi melalui berbagai media.
  • Berikanlah pertolongan pada mereka yang terkena bencana.

3. Keadaan Iklim Indonesia

Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada suatu wilayah dalam jangka waktu yang relatif lama. Letak astronomis Indonesia yang berada di wilayah tropis membuat Indonesia beriklim tropis. Ciri iklim tropis adalah suhu udara yang tinggi sepanjang tahun, dengan rata-rata tidak kurang dari 18 derajat Celcius, yaitu sekitar 27 derajat Celcius. Di daerah tropis, tidak ada perbedaan yang jauh atau berarti antara suhu pada musim hujan dan suhu pada musim kemarau.

Secara umum, keadaan iklim di Indonesia dipengaruhi oleh tiga jenis iklim, yaitu iklim musim, iklim laut, dan iklim panas. Gambaran tentang ketiga jenis iklim tersebut adalah seperti berikut.
  1. Iklim musim, dipengaruhi oleh angin musim yang berubah-ubah setiap periode waktu tertentu. Biasanya satu periode perubahan adalah enam bulan.
  2. Iklim laut, terjadi karena Indonesia memiliki wilayah laut yang luas sehingga banyak menimbulkan penguapan dan akhirnya mengakibatkanterjadinya hujan.
  3. Iklim panas, terjadi karena Indonesia berada di daerah tropis. Suhu yang tinggi mengakibatkan penguapan yang tinggi dan berpotensi untuk terjadinya hujan.
Ketiga jenis iklim tersebut berdampak pada tingginya curah hujan di Indonesia. Curah hujan di Indonesia bervariasi antarwilayah, tetapi umumnya sekitar 2.500 mm/tahun. Walaupun angka curah hujan bervariasi antarwilyah di Indonesia, tetapi pada umumnya curah hujan tergolong besar. Kondisi curah hujan yang besar ditunjang dengan penyinaran matahari yang cukup membuat Indonesia sangat cocok untuk kegiatan pertanian sehingga mampu memenuhi kebutuhan penduduk akan pangan. Hal yang menarik bagi Indonesia adalah terjadinya angin muson. Angin muson adalah angin yang terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara antara samudra dan benua.

Pada saat samudra menerima penyinaran matahari, diperlukan waktu yang lebih lama untuk memanaskan samudra. Sementara itu, benua lebih cepat menerima panas. Akibatnya, samudra bertekanan lebih tinggi dibandingkan dengan benua, maka bergeraklah udara dari samudra ke benua.

Pada saat musim hujan di Indonesia (Oktober sampai April), angin muson yang bergerak dari Samudra Pasifik menuju wilayah Indonesia dibelokkan oleh gaya corioli sehingga berubah arahnya menjadi angin barat atau disebut angin muson barat.

Pada saat bergerak menuju wilayah Indonesia, angin muson dari Samudra Pasifik telah membawa banyak uap air sehingga diturunkan sebagai hujan di Indonesia. Perhatikan Gambar 1.4 pada halaman sebelumnya untuk melihat pola pergerakan angin muson barat. Peristiwa sebaliknya terjadi pada saat musim kemarau (Mei sampai September). Pada saat itu, angin muson dari Benua Australia atau disebut angin timur yang bertekanan maksimun bergerak menuju Benua Asia yang bertekanan minimum melalui wilayah Indonesia. Karena Benua Australia sekitar 2/3 wilayahnya berupa gurun, udara yang bergerak tadi relatif sedikit uap air yang dikandungnya. Selain itu, udara tadi hanya melewati wilayah lautan yang sempit antara Australia dan Indonesia sehingga sedikit pula uap yang dikandungnya. Pada saat itu, di Indonesia terjadi musim kemarau.

Gaya coriolis adalah gaya semu akibat pengaruh rotasi bumi sehingga angin seolah-olah dibelokkan ke arah kanan dari Belahan Bumi Utara (BBU) dan dibelokkan ke kiri dari Belahan Bumi Selatan (BBS).


B. Keragaman Flora dan Fauna di Indonesia

Indonesia memiliki keragaman flora dan fauna (keanekaragaman hayati) yang sangat besar. Bahkan, keanekaragaman hayati Indonesia termasuk tiga besar di dunia bersama-sama dengan Brazil di Amerika Selatan dan Zaire di Afrika. Berdasarkan data dari Departemen Kehutanan dan Perkebunan, pada tahun 1999 jumlah spesies tumbuhan di Indonesia mencapai 8.000 spesies yang sudah teridentifikasi dan jumlah spesies hewan mencapai 2.215 spesies. Spesies hewan terdiri atas 515 mamalia, 60 reptil, 1.519 burung, dan 121 kupu-kupu.

Keanekaragaman flora dan fauna Indonesia tentunya perlu kita syukuri dengan menjaga dan melestarikannya. Jika tidak, flora dan fauna tersebut akan terancam punah. Bangsa Indonesia tentu akan mengalami banyak kerugian karena flora dan fauna tersebut memiliki fungsi dan peran masing-masing di alam. Di samping itu, manfaat bagi manusia juga akan hilang jika flora dan fauna tersebut punah. Besarnya keanekaragaman hayati di Indonesia berkaitan erat dengan kondisi iklim dan kondisi fisik wilayah. 

Suhu dan curah hujan yang besar memungkinkan tumbuhnya beragam jenis tumbuhan. Mengapa demikian? Tumbuhan memerlukan air dan suhu yang sesuai. Makin banyak air tersedia makin banyak tumbuhan yang dapat tumbuh dan karena itu makin banyak hewan yang dapat hidup di daerah tersebut.

Alfred Russel Wallace (1823-1913) adalah seorang penjelajah dan ahli ilmu alam, geografi,antropologi, dan biologi yang membagi flora dan fauna di Indonesia dua bagian besar. Bagian pertama, yang terletak di bagian barat, memiliki ciri flora dan fauna yang mirip dengan flora dan fauna Asia. Bagian timur memiliki ciri flora dan fauna yang mirip dengan Australia. Garis yang memisahkan dua bagian flora dan fauna di Indonesia tersebut dikenal dengan nama Garis Wallace membatasi wilayah sebaran fauna Indonesia barat dan tengah, sedangkan garis Weber membatasi wilayah sebaran fauna Indonesia tengah dengan timur.

Gambar terkait

Rabu, 23 Agustus 2017

Keragaman Budaya Indonesia Beserta Gambar, Keterangannya

Indonesia merupakan Negara kesatuan yang penuh dengan keberagaman dan kekayaan. Indonesia terdiri atas beraneka ragam suku, budaya, ras, daerah, kepercayaan agama dan lain-lain. 

Namun indonesia bisa mempersatukan berbagai keragaman tersebut sesuai dengan semboyan Negara Indonesia yaitu “Bhinneka Tunggal Ika" yang artinya berbeda-beda tapi tetap satu jua. Keragaman budaya atau “cultural diversity" adalah keniscayaan yang dimiliki bangsa Indoneisa. Di indonesia keragaman bidaya adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri lagi keberadaanya.




Dalam konteks pemahaman masyarakaty majemuk, selain kebudayaan, selain suku bangsa sekelompok kebudayaan, masyarakat indonesia juga terdiri dari berbagai adat dan kebudayaan daerah, bersifat kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai adat, kebudayaan kelompok suku bangsa yang ada di daerah tersebut.

Dengan jumlah penduduk kurang lebih 250 juta orang dimana mereka tinggal tersebar di pulau-pulau di negara Indonesia. Mereka juga mendiami suatu wilayah dengan kondisi geografis yang berbeda-beda. Mulai dari pegunungan, dataran tinggi, dataran rendah, tepian hutan, pesisir, pedesaan, sampai perkotaan. Hal ini juga berkaitan dengan tingkat peradaban kelompok-kelompok suku bangsa dan masyarakat di negara Indonesia yang berbeda.

Pertemuan-pertemuan dengan berbagai adat dan kebudayaan luar juga dapat mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan yang ada di Indonesia yang meyebabkan bertambahnya keberagaman jenis kebudayaan di Indonesia. Kemudian juga berkembang dan meluasnya agama-agama besar di indonesia turut berkontribusi mendukung perkembangan kebudayaan indonesia sehingga dapat mencerminkan kebudayaan tertentu.

Bisa dikatakan bahwa Negara Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat keanekaragaman budaya atau tingkat heterohenitasnya yang cukup tinggi. Tidak saja keanekaragaman budaya kelompok suku bangsa, namun juga keanekaragaman budaya dalam konteks peradaban, tradisional samapai ke modern, dan kewilayahan. Dengan keanekaragaman kebudayaan Indonesia bisa dikatakan memiliki keunggulan dibandingkan dengan negara lainnya.

Indonesia memiliki potret kebudayaan yang lengkap dan bervariasi. Dan tidak kalah pentingnya, secara politik dan sosial budaya masyarakat indonesia memiliki jalinan sejarah dinamika interaksi antar kebudayaan yang dirangkai sejak zaman dulu. Interaksi antar adat, kebudayaan dijalin tidak hanya meliputi antar kelompok suku bangsa yang berbeda, namun juga meliputi antar peradaban yang ada di dunia.

Mendaratnya kapal-kapal Portugis di wilayah Banten pada abad pertengahan misalnya sudah membuka diri Indonesia pada lingkup pergaulan dunia internasional pada masa itu. Hubungan antar pedagang pesisir jawa dan gujarat juga memberikan dampak yang penting dalam membangun interaksi antar peradaban yang ada di Indonesia. Singgungan-singgungan peradaban inlah yangi pada dasarnya telah membangun daya elasitas bangsa Indonesia dalam berinteraksi dengan perbedaan-perbedaan yang ada.

Disisi yang lain negara Indonesia juga mampu menelisik dan mengembangkan budaya lokal ditengah-tengah singgungan antar peradaban pada masa itu. Sejarah membuktikan bahwa kebudayaan di Indonesia bisa hidup secara berdampingan, saling mengisi, dan ataupun berjalan secara paralel. contoh kebudayaan kraton atau kerajaan yang berdiri berdampingan secara paralel dengan kebudayaan berburu meramu kelompok masyarakat tertentu. 

Dalam konteks kekinian dapat kita temui bagaimana kebudayaan masyarakat urban bisa berjalan paralel dengan kebudayaan rural/pedesaan, bahkan dengan kebudayaan berburu meramu yang hidup jauh terpencil. Hubungan-hubungan yang terjalin antar kebudayaan itu bisa berjalan terjalin dalam bingkai "Bhinneka Tunggal Ika", dimana dapat kita maknai kalau konteks keanekaragamannya bukan hanya mengacu pada keanekaragaman kelompok sukubangsa semata namun, juga kepada konteks kebudayaan.

Didasari juga dengan jumlah kelompok suku bangsa kurang lebih 700’an suku bangsa di seluruh nusantara, dengan berbagai karakter kelompok masyarakat yang beragam, serta keragaman agamanya, rumah adat, pakaian adat, kesenian adat bahkan makanan beraneka ragam pula.

Masyarakat Indonesia adalah masyarakat majemuk yang mempunyai karakteristik yang unik ini bisa dilihat dari budaya gotong royong, teposliro, budaya menghormati orang tua (cium tangan), dsb.

Untuk itulah kita sebagai generasi penerus bangsa, seharunya mampu menjaga dan melestarikan kebudayaan bangsa tercinta Indonesia kita ini. Janganlah sampai kita biarkan perbedaan yang ada itu membuat kita lemah dan memicu konflik, tapi marilah kita bergandengan tangan menyongsong Indonesia yang Jaya dan penuh dengan harapan yang indah.

Manfaat keberagaman budaya

gamabar keragaman indonesia lengkap

Keberagaman budaya yang dimiliki oleh negara Indonesia, menjadi identitas bangsa. Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang unik, karena bisa hidup rukun dalam satu negara yang terdiri dari berbagai budaya. Banyak manfaat yang didapat dari sini, diantaranya:

1. Menumbuhkan sikap nasionalisme

Perbedaan budaya yang ada akan menciptakan rasa cinta tanah air, karena keanekaragam budaya adalah suatu kekayaan yang dimiliki suatu bangsa. Tidak hanya hasil tambang, komoditi ekspor yang mempengaruhi pendapatan negara. Faktor budaya juga menjadi daya tarik dan kekayaan yang bisa dimiliki suatu bangsa. Budaya mengajarkan kita akan nilai-nilai leluhur yang memiliki keunikan dan kegunaannya masing-masing.

Ketika kita memandang bahwa keanekaragaman budaya adalah suatu kekayaan, maka dengan sendirinya kita akan berusaha menjaga kekayaan kita tersebut. Sehingga rasa nasionalisme, sikap memiliki dan menghargai kekayaan bangsa akan timbul di dalam diri.

2. Identitas bangsa di mata internasional

Dengan kemajemukan budaya yang ada bisa menjadi identitas diri suatu bangsa. Kita tahu bahwa bangsa australia adalah bangsa aborogin, hal itu adalah salah satu identitas negara australian di mata dunia. Kita tahu bahwa alat musik gitar akustik adalah ciri musik latin dari Amerika selatan. Itu pun bisa menjadi ciri khas suatu bangsa.

Oleh sebab itu, manfaat keberagaman budaya Indonesia ini membuat indonesia memiliki banyak sekali artefak budaya yang bisa mengenalkan negara kita kepada dunia internasional. Dengan keanekaragam budaya pula tentunya melahirkan berbagai macam ide yang berguna bagi pembangunan bangsa dan negara.

3. Alat pemersatu bangsa

Dengan mempunyai berbagai bahasa daerah, tidak menyebabkan bangsa Indonesia terpecah belah namun justru menambah kekayaan perbendaharaan bahasa. Karena keunikan ini adalah kekayaan yang mana tidak ada negara lain yang memiliki keanekaragaman budaya seperti Indonesia. Bhineka Tunggal Ika adalah simbol kerukunan yang ada di Indonesia dan sangat menarik di mata dunia.

4. Sebagai ikon pariwisata

Dengan melestarikan keberagaman budaya yang ada, dapat menjadi magnet dalam bidang pariwisata. Peninggalan masa lalu mual dari bangunan, tarian, bahasa, dan artefak budaya lainnya bisa di sulap menjadi obyek wisata yang bisa mendatangkan wisatawan yang tidak hanya domestik namun juga wisatawan asing. Pemanfaatan di bidang pariwisata ini secara tidak langsung dapat meningkatkan devisa negara.

5. Menambah Pendapatan Nasional

Hal ini adalah efek dari manfaat keberagaman budaya dalam bidang pariwasata dapat mendatangkan wisatawan asing dan domestik. Jika dikelola oleh negara, maka obyek pariwisata tersebut keuntungannya akan masuk ke kas negara. Oleh karena itu pendapatan kita di dalam APBN akan bertambah dan bisa digunakan untuk pembangunan bangsa.

6. Memupuk sikap toleransi

Masih banyak lagi manfaat yang dapat kita rasakan dari keberagaman budaya di Indonesia. Dengan adanya multikulturalisme (ragam budaya), diharapkan mempertebal sikap toleransi dan rasa tolong menolong serta nasionalisme kita.

7. Sumber pengetahuan bagi dunia

Budaya adalah nilai-nilai yang dimiliki suatu masyarakat dan dilembagakan dalam suatu bentuk artefak budaya yang bisa dinikmati oleh masyarakat dan generasi penerusnya. Dengan artefak budaya kita akan mengenal nilai-nilai masyarakat di masa lalu. Hal ini sangat penting untuk dijadikan sumber pengetahuan. Bagi sejarawan dan budayawan, artefak budaya sangatlah penting dan harus dilestarikan. Karena suatu artefak budaya dari masa lalu bisa menjadi sumber informasi berharga.

Ciri keragaman kebudayaan lokal di Indonesia







Budaya di Indonesia sangatlah beragam tidak hanya masalah bahasa, namun seni-seni yang di miliki budaya Indonesia pun juga sangat banyak. Kita tahu bahkan masing-masing daerah di Indonesia memiliki lagu daerah masing-masing, tidak hanya lagu daerah juga ada alat musik, rumah adat. Pakaian adat, dll. Jika di ringkas mungkin inilah beberapa hal yang bisa dijadikan bukti akan kekayaan budaya Indonesia yakni :

1. Keragaman suku bangsa

Indonesia memiliki barbagai macam suku bangsa seperti ; suku Toraja, Bali dan Lombok, Ambon, Irian, Timor, Jawa tengah dan Jawa Timur, Jawa Barat, Surakarta, Ternate dan masih banyak lagi yang lainnya.

2. Keberagaman religi

Indonesia terdapat enam agama yang diakui secara resmi yakni: Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Konghucu dan Buddha.


3. Keberagaman seni dan budaya

Suku bangsa yang beraneka ragam menghasilkan seni dan budaya. Baik itu dalam seni sastra, seni tari dan lain-lain.

4. Keberagaman Bahasa 

Bahasa daerah masing-masing propinsi menghasilkan keberagaman bahasa, seperti bahasa Jawa, Sunda, Bali, Sumba dan lain-lain.

5. Keberagaman seni dan budaya

Suku bangsa yang beragam di negeri Indonesia ini tentu menghasilkan kebudayaan yang beragam pula. Salah satu wujud keberagaman itu adalah kesenian, baik seni sastra, seni tari, seni drama, seni musik, seni rupa dan sebagainya.


Mengatur serta mengurus sejumlah orang yang sama ciri-ciri, kehendak, dan adat istiadatnya tentunya lebih mudah daripada mengurus dan mengatur sejumlah orang yang semuanya berbeda-beda mengenai hal-hal tersebut.

Gagasan yang menarik diangkat untuk mengatasi/ mengikis kesalah pahaman dan membangun benteng saling pengertian adalah dengan multikulturalisme dan sikap toleransi serta empati antar budaya.

1. Multikulturalisme

Multikulturalisme adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan pandangan seseorang tentang ragam kehidupan di dunia, ataupun kebijakan kebudayaan yang menekankan mengenai penerimaan terhadap realitas keragaman, dan berbagai macam budaya (multikultural) yang ada dalam kehidupan masyarakat menyangkut nilai-nilai, sistem, kebiasaan, budaya, dan politik yang mereka anut.

Didalam multikulturalisme masyarakat diminta untuk melihat dan menyikapi perbedaan, multikulturalisme juga mengajak masyarakat untuk melihat keragaman budaya di dalam kacamata kesederajatan maksudnya tidak ada budaya yang lebih tinggi daripada budaya lain.

Didalam multikulturalisme juga tidak boleh ada diskriminasi terhadap suatu komunitas suku bangsa tertentu karena hal itu akan menjadi benih perpecahan dan konflik. Semua suku bangsa harus diperlakukan sama dan dilibatkan dalam berbagai aspek kebangsaan baik sosial, politik, hukum, maupun pertahanan dan keamanan.

Hanya dengan cara yang demikianlah seluruh potensi suku bangsa akan bahu-membahu membangun perdapan bangsanya yang lebih baik.

2. Toleransi dan empati

Sikap toleransi berarti sikap yang rela menghargai dan menerima perbedaan dengan orang atau kelompok lain. sedangkan Empati adalah keadaan dimana mental yang membuat seseorang mengidentifikasi atau merasa dirinya ada dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang/kelompok lain.

Sikap toleran dan empati ini sangat penting untuk ditumbuh kembangkan di dalam kehidupan masyarakat yang majemuk seperti di Indonesia.

Cara berpikir seperti ini akan membawa kita pada tindakan dan sikap untuk tidak memperuncing perbedaan antara satu dengan yang lain, tetapi mencari nilai-nilai universal yang dapat mempersatukan.

Faktor-faktor penyebab keberagaman budaya


Integrasi artinya pembaruan hingga menjadi satu kesatuan yang utuh. Integrasi dapat terjadi secara horizontal dengan pihak yang sederajat, ataupun secara vertikal dengan pihak yang lebih tinggi.

Pendapat para ahli tentang integrasi nasional :

1. J. Soedjati Djiwandono

Cara bagaimana kelestarian persatuan nasional dalam arti luas bisa didamaikan dengan hak menentukan nasib sendiri. Hak tersebut perlu dibatasi pada suatu taraf tertentu. jika tidak, persatuan nasional bisa bahaya.

2. Dr. Nazaruddin Sjamsuddin

Proses penyatuan suatu negara yang mencakup semua aspek kehidupannya, yaitu aspek sosial, ekonomi, politik, dan budaya.

3. Higgins

Memahami integrasi nasional dengan melihat proses penyatuan kelompok sosial dan buday apada satu kesatuan wilayah dan identitas nasional.

Faktor-faktor yang dapat memengaruhi integrasi nasional:

1. Homogenitas kelompok

Pada kelompok yang kecil umumnya tingkat kemajemukannya juga relatif kecil, sehingga akan mempercepat proses integrasi nasional.

2. Mobilitas geografis

Faktor geografis juga memengaruhi efektifitas dan efesiensi komunikasi. Komunikasi yang berlangsung dalam masyarakat akan mempercepat integrasi nasional.

Kata kunci untuk mencapai integrasi nasional adalah dengan menjaga keselarasan antar budaya satu dengan budaya yang lain.

Peranan Pemerintah
  1. Pemerintah harus bisa melaksanakan sebuah sistem politik nasional yang bisa mengakomodasikan aspirasi masyarakat yang memiliki kebudayaan yang berbeda-beda
  2. demokratisasi dan Keterbukaan yang bertumpu pada kesamaan hak dan kewajiban warga negara
  3. Kemampuan desentralisasi pemerintah yang diwujudkan dalam agenda otonomi daerah.
Peranan Masyarakat
  1. Meminimalizirkan perbedaan yang ada dan berpijak pada kesamaan-kesamaan yang dimiliki oleh setiap budaya daerah.
  2. Meminimalizirkan setiap potensi konflik yang ada.
Keragaman budaya Indonesia dapat kita simak dalam video dibawah ini :




Itulah sedikit pembahasan mengenai keragaman budaya indonesia, supaya bermanfaat bagi saya dan pembaca khususnya. Aminn