Jumat, 11 November 2016

Gunung Api dengan Letusan Dahsyat di Dunia

Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang dilalui deretan pegunungan muda dunia yaitu sirkum mediterania dan sirkum pasifik sehingga Indonesia memiliki sederet gunung berapi aktif mulai dari Sabang sampai Merauke. Deretan gunung api di Indonesia disebut dengan ring of fire (cincin api ) karena dikelilingi gunung berapi yang aktif. Namun demikian, menurut catatan sejarah terdapat beberapa gunung berapi di Indonesia yang letusannya pernah membuat seluruh penjuru dunia harus merasakan dampaknya. 
Ada 3 letusan Gunung Api di Indonesia yang mengguncang dunia.
1. Gunung Krakatau



Letusan besar Gunung Krakatau terjadi pada tahun 1883 dan pernah mengacaukan iklim dunia. Konon akibat letusan Krakatau, iklim bumi menurun 1,2 Celcius lima tahun berturut-turut. Letusan gunung ini terjadi empat kali mulai pukul 05.30 WIB sampai 10.02 WIB. Saat itu diperkirakan 30.000 korban jiwa meninggal akibat salah satu letusan gunung terdahsyat di dunia ini. Letusan gunung ini pula yang memisahkan antara pulau Sumater dan pulau Jawa.


2. Gunung Tambora



Letusan Gunung Tambora terjadi pada 1815 ini menjadi salah satu letusan gunung paling mengerikan sepanjang sejarah peradaban manusia. Bayangkan saja, Gunung Tambora sebelumnya memiliki ketinggian 4.300 meter dan menjadi yang tertinggi kedua setelah Puncak Jaya. Setelah letusan, tinggi gunung Tambora berkurang menjadi 2.851. Guncangan letusan gunung Tambora ini terasa hingga ratusan mil dan menelan korban hingga 17.000 orang.


3. Gunung Toba Purba 



Menurut para peneliti, Danau Toba muncul akibat adanya letusan gunung. Gunung yang kemudian disebut dengan gunung Toba Purba tersebut diperkirakan meletus sekitar 75.000 tahun yang lalu. Letusan ini menyebabkan munculnya sekitar 2.000– 3.000 km kubik batu dan debu panas yang membuat suasana bumi menjadi kacau. Saat itu diperkirakan 10.000 manusia dan makhluk hidup lainnya meninggal dunia akibat letusan dahsyat ini. Bahkan banyak spesies hewan yang akhirnya sampai punah.

0 komentar:

Posting Komentar