Kekayaan bangsa ini ternyata juga tampak dari kekayaan nama panggilan atau gelar, hampir semua wilayah di Indonesia memiliki panggilan khas sendiri. Kita bisa ambil contoh sepertu Tengku/Teuku di Aceh, Cak dari Madura, Raden di Sunda-Jawa dan Gus dari Jawa-Bali. Di Sulawesi Selatan juga memiliki panggilan gelar yakni Andi.
Nama 'Andi' di Sulawesi Selatan digunakan sebagai penanda keturunan bangsawan. Konon katanya gelar ini mulai diperkenalkan sekitar tahun 1930-an. Kala itu, B.F Matthes, seorang misionaris asal Belanda ingin membuat semacam Standen Stelsel semacam asal-usul di negeri Celebes ini. Kemudian, B.F Matthes yang mendirikan OSVIA (Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren) meminta para muridnya untuk menuliskan asal-usul nenek moyang mereka atau silsilah keturunan.
Selain dari silsilah keturunan, Pemerintah Belanda kala itu juga mewajibkan muridnya untuk lembar pernyataan kesetiaan pada Pemerintah Hindia-Belanda. Hal itu dikarenakan sekolah ini memang dikhususkan untuk mencetak pejabat pemerintahan dan pegawai administrasi. Setelah anak-anak yang bersekolah di OSVIA ini menamatkan pendidikannya, mereka kemudian mendapat gelar Andi di depan namanya.
Sebelum masuknya pemerintah Kolonial Belanda, bukanlah nama Andi yang digunakan sebagai titel kebangsawanan melainkan La atai I untuk laki-laki dan We untuk perempuan. Sementara untuk gelar kebangsawanan digunakan Opu, Daeng, Karaeng, Arung, Bau’, atau Puang, sesuai daerah dan wilayahnya. Dan tak pernah ada panggilan Andi.
0 komentar:
Posting Komentar