Pada masa Orde Baru bangsa
Indonesia berusaha untuk melaksanakan pembangunan nasional. Adapun langkah
pertama yang diambil adalah menciptakan stabilitas nasional yang mantap, yang
meliputi stabilitas politik dan ekonomi.
Untuk melaksanakan pembangunan, Presiden Suharto pada tanggal 6 Juni
1968 membentuk Kabinet Pembangunan menggantikan kabinet Ampera. Sementara itu
sebelum Kabinet Pembangunan terbentuk, presidium Kabinet Ampera telah
mengusahakan stabilitas ekonomi dengan menetapkan kebijaksanaan ekonomi dan keuangan
dengan sasaran:
- Pengendalian inflasi
- Pencukupan kebutuhan pangan dan sandang
- Rehabilitasi prasarana ekonomi
- Peningkatan kegiatan ekspor.
Buku rencana pembangunan lima tahun pada masa orde baru |
Sejak lahirnya Orde Baru yaitu antara tahun (1966-1968) pemerintah
menyelesaikan stabilitas dan rehabilitasi khususnya di bidang ekonomi. Pada
tanggal 1 April 1969 dimulai pelaksanaan Pembangunan Lima Tahun Pertama (Pelita
I). Sejak itulah dimulainya Pembangunan Nasional Berencana. Adapun hal-hal yang
berhubungan denganpembangunan nasional adalah sebagai berikut :
1. Arah Pembangunan Nasional
MPR telah menetapkan Garis-garis Besar
Haluan Negara (GBHN) dengan Tap MPR No. IV/MPR/1973. GBHN ini setiap lima tahun
ditinjau kembali atau diperbaharui, disesuaikan dengan perkembangan kehidupan
rakyat dan bangsa Indonesia. GBHN ditetapkan untuk menentukan arah pembangunan
nasional.
2. Tujuan Pembangunan Nasional
Tujuan pembangunan nasional adalah
untuk mewujudkan masyarakat adil makmur dan merata material dan spiritual berdasarkan
Pancasila di dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia. Tujuan tersebut
termaktub dalam GBHN tahun 1973.
3. Landasan Pembangunan Nasional
Landasan pembangunan nasional adalah
Pancasila dan UUD 1945. Landasan pembangunan nasional juga terdapat dalam GBHN
1973
4. Pelaksanaan Pembangunan Nasional
Pembangunan nasional dilaksanakan
secara bertahap. Setiap tahap pembangunan berlangsung selama lima tahun dan
disebut Pembangunan Lima Tahun (Pelita). Pada setiap tahap disusun rencana yang
disebut Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita). Pelaksanaan Pelita adalah
sebagai berikut.
- Pelita I (1 April 1969 – 31 Maret 1974).
- Pelita II (1 April 1974 – 31 Maret 1979).
- Pelita III (1 April 1979 – 31 Maret 1984).
- Pelita IV (1 April 1984 – 31 Maret 1989).
- Pelita V (1 April 1989 – 31 Maret 1994).
- Pelita VI (1 April 1994 – 31 Maret 1999).
Pelita I sampai dengan Pelita V disebut Pembangunan Jangka Panjang Tahap
Pertama (PJPT I). Selanjutnya mulai tanggal 1 April 1999 memasuki Pelita VI dan
sekaligus memasuki Pembangunan Jangka Panjang Tahap kedua (PJPT II)
5. Tujuan dan Prioritas Pelita
Antara Pelita satu dengan Pelita
lainnya mempunyai tujuan dan prioritas berbeda. Adapun tujuan Pelita adalah
sebagai berikut.
- Meningkatkan taraf hidup, kecerdasan, dan kesejahteraan seluruh rakyat.
- Meletakkan landasan yang kuat untuk tahap pembangunan berikutnya.
Prioritas pembangunan adalah bidang ekonomi, terutama pertanian. Rincian prioritas
dan sasaran yang hendak dicapai dalam setiap tahap Pelita adalah sebagai
berikut.
- Pelita I
Menitikberatkan pada sektor pertanian dan industri yang mendukung sektor pertanian. - Pelita II
Menitikberatkan pada sektor pertanian dengan meningkatkan industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku. - Pellita III
Menitikberatkan pada sektor pertanian menuju swasembada pangan dan meningkatkan industri yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi. - Pelita IV
Menitikberatkan pada sektor pertanian untuk melanjutkan usaha-usaha menuju swasembada pangan dengan meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesinmesin industri sendiri, baik industri berat maupun industri ringan yang akan terus dikembangkan dalam repelita-repelita selanjutnya. - Pelita V
Menitikberatkan pada:
a) sektor pertanian untuk menetapkan swasembada pangan dan meningkatkan produk-produk hasil pertanian.
b) sektor industri khususnya industri yang menghasilkan untuk ekspor, industri yang banyak menyerap tenaga kerja, industri pengolahan hasil pertanian, serta industri yang dapat menghasilkan mesin-mesin industri, dalam rangka mewujudkan struktur ekonomi yang seimbang antara industri dan pertanian baik dari segi nilai tambah maupun segi penyerapan tenaga kerja. - Pelita VI
Titik berat pembangunan Jangka Panjang Tahap Kedua diletakkan pada bidang ekonomi yang merupakan penggerak utama pembangunan, seiring dengan kualitas sumber daya manusia dan didorong secara saling memperkuat, saling terkait dan terpadu dengan pembangunan bidang-bidang lainnya yang dilaksanakan seirama, selaras, dan serasi dengan keberhasilan pembangunan bidang ekonomi dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran pembangunan nasional.
Pada pembangunan Jangka Panjang Tahap
Pertama (PJPT I), setiap tahap Pelita dititikberatkan pada bidang pertanian,
karena negara kita adalah negara agraris. Sebagian besar rakyat Indonesia hidup
dari pertanian. Pertanian terutama di daerah-daerah pedesaan.
Oleh karena itu, pembangunan daerah pedesaan diutamakan. Desa kita harus
menjadi desa modern, dengan demikian kita harus melaksanakan modernisasi di
desa.- Sarjana masuk desa guna membantu pelaksanaan pembangunan desa.
- TNI masuk desa guna membantu pelaksanaan pembangunan desa
- Koran masuk desa untuk meningkatkan pengetahuan penduduk daerah pedesaan.
- Listrik masuk desa untuk penerangan di daerah pedesaan
Pembangunan dilaksanakan secara
menyeluruh baik di pedesaan maupun di perkotaan, sehingga hasilnya dapat
dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Hal ini sesuai dengan
Trilogi pembangunan yang merupakan landasan pelaksanaan setiap tahap Pelita.
Isi Trilogi Pembangunan adalah sebagai
berikut.
- Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, agar tercipta keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
- Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.
- Kestabilan nasional yang sehat dan dinamis.
Sekian materi Pembangunan
Nasional Pada Masa Orde Baru. Semoga bermanfaat. IPS Asyik....
0 komentar:
Posting Komentar